Kualifikasi Piala Asia U-23 2018, Rotasi Jadi Solusi Timnas?

By Jumat, 21 Juli 2017 | 10:40 WIB
Pelatih tim nasional U-22 Indonesia, Luis Milla (kiri) bersama staf pelatih duduk memantau para pemain mereka dari bench pinggir lapangan saat laga ujicoba melawan PS Badung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Senin (10/7/2017). (YAN DAULAKA/JUARA.NET)

Skenario awal untuk mengalahkan Malaysia di laga perdana dalam rangka mempermudah langkah lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2018 kandas. Tapi, akses menuju pentas Asia belum tertutup.

Laporan langsung wartawan Tabloid BOLA dan Juara, Kukuh Wahyudi, dari Bangkok.

Kekalahan mengejutkan yang justru hadir di langkah awal perjuangan timnas U-22 Indonesia belum menjadi akhir.

Tapi, pembenahan di laga kedua kontra Mongolia (21/7/2017) dan ketiga melawan Thailand (23/7/2017) mutlak harus dilakukan.

Saat menghadapi Malaysia, program pelatnas yang telah dimulai sejak Februari 2017 seolah tak berbekas.

Padahal, program yang diminta Milla hampir semua terealisasi, seperti uji coba internasional dan hadirnya pelatih kebugaran.

Tak hanya itu, kompetisi pun sampai berkorban lantaran wajib memainkan pemain muda berusia 23 tahun ke bawah sebagai cara menyaring pemain untuk skuat Milla.

Kurangnya koordinasi di lini belakang masih saja terlihat.

Gol perdana lahir lantaran empat bek sejajar timnas U-22 kurang cekatan menutup laju Muhammad Syafiq Ahmad, yang akhirnya sukses menyarangkan bola ke gawang Indonesia.


Striker timnas U-22 Indonesia, Marinus Mariyanto Wanewar (kiri) saat berhadapan dengan bek timnas U-22 Malaysia, Muhammad Irfan Zakaria pada laga perdana Grup H kualifikasi Piala Asia U-23 2018 di Supachalasai National Stadium, Bangkok, Thailand. (KUKUH WAHYUDI/BOLA/JUARA.NET)