Richard Mainaky: Latihan di Kudus Bawa Pengaruh Positif

By Kamis, 10 Agustus 2017 | 19:10 WIB
Pelatih nasional ganda campuran, Richard Mainaky berpose seusai acara pemberian penghargaan atlet berprestasi PB Djarum 2016 di Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (25/1/2017). (DELIA MUSTIKASARI/JUARA.NET)

Richard mengakui setelah sesi tersebut para pemain semakin optimistis menatap kejuaraan dunia. Kali terakhir ganda campuran yang mempersembahkan gelar juara dunia adalah Tontowi/Liliyana pada 2013.

"Pengaruh positif salah satunya diperlihatkan Praveen. Setelah kalah pada babak pertama Indonesia Open, dia mulai bangkit dengan meminta latihan khusus kepada saya. Hasilnya, bisa dilihat pada Australia Terbuka. Motivasi Praveen/Debby juga meningkat," tutur Richard.

Di Kudus, Richard juga membawa pemain pratama. Tujuannya, agar mereka bisa menjadi sparring bagi Tontowi/Liliyana dan Praveen/Debby.

"Tontowi dalam kondisi siap, sedangkan Butet (Liliyana Natsir) difokuskan meningkatkan kualitas tangan," ujar Richard.

Berdasarkan hasil undian yang digelar Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Rabu (9/8/2017), Tontowi/Liliyana dan Praveen/Debby mendapat bye pada babak pertama.

Selanjutnya, Tontowi/Liliyana akan menghadapi pemenang laga antara Ahmed Salah/Menna Eltanany (Mesir) dan Tseng Min Hao/Ling Fang Hu (Taiwan).

Adapun Praveen/Debby akan menjumpai pemenang laga antara Toby Ng/Rachel Hondenrich (Kanada) dan Lukhi Apri Nugroho/Ririn Amelia (Indonesia).