Filipina memastikan diri sebagai tuan rumah SEA Games 2019 setelah sebelumnya sempat mundur karena alasan meningkatnya biaya yang dibutuhkan setelah terjadi perang di Marawi.
Keputusan ini diumumkan setelah Federasi SEA Games yang diketuai oleh Tunku Tan Sri Imran Tuanku Jaafar mengadakan pertemuan dengan 34 perwakilan negara peserta di Kuala Lumpur, Jumat (18/8/2017).
"Intinya, Filipina belum pernah mengundurkan diri sehingga Dewan Olimpiade Malaysia (OCM) selalu berasumsi bahwa Filipina akan mengambil alih tongkat estafet sebagai penyelenggara SEA Games. Hanya saja, kami harus menunggu konfirmasi akhir," kata Imran seperti dilansir dari laman resmi SEA Games.
"Kami senang Dewan Olimpiade Filipina (POC) sudah bertemu dengan pejabat dari pemerintahan mereka untuk berdiskusi dan memastikan kepada kami bahwa mereka akan menggelar SEA Games 2019," ujar Imran.
Imran menolak kekhawatiran atas situasi di Filipina dan Marawi. Menurutnya, POC akan menjamin keamanan semua negara anggota dan mendapat dukungan penuh dari Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Baca juga:
"Marawi letaknya sangat jauh dari venue yang diusulkan pada SEA Games 2019. Kami juga menjamin bahwa Ketua Pelaksana SEA Games 2019 Kose Cojuangco ketua akan menerima serah terima bendera dari Malaysia pada upacara penutupan SEA Games 2017, 31 Agustus," ucap Imran.
Sementara itu, Cojuangco mengatakan bahwa pihaknya sudah memiliki kesepakatan dengan sekretaris luar negeri untuk melanjutkan partisipasi Filipina sebagai tuan rumah SEA Games ke-30.
"Saya telah menyarankan untuk menggelar SEA Games di tiga provinsi untuk menghindari kemacetan lalu lintas di Manila yaitu Bulacan, Pampanga, dan Zambales demi kenyamanan pengunjung dan tamu kami selama SEA Games," kata Cojuangco
"Ada juga stadion yang baru dibangun yakni Philippine Arena yang bisa digunakan sebagai salah satu venue pertandingan," kata Cojuangco.