Tontowi/Liliyana Ungkap Kunci Kemenangan pada Kejuaraan Dunia

By Delia Mustikasari - Senin, 28 Agustus 2017 | 06:48 WIB
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, hormat kepada bendera saat menyanyikan lagu Indonesia Raya seusai meraih medali emas yang didapat dari Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2017 yang berlangsung di Emirates Arena, Glasgow, Skotlandia, Minggu (27/8/2017). (BADMINTON PHOTO)

Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, berhasil menyabet gelar juara pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2017.

Titel juara dunia diraih Tontowi/Liliyana seusai menekuk pasangan ranking kesatu dunia, Zheng Siwei/Chen Qingchen (China), dengan skor 15-21, 21-16, 21-15 di Emirates Arena, Glasgow, Skotlandia, Minggu (27/8/2017).

"Kami bersyukur bisa juara dunia lagi, semua ini kami persembahkan untuk Indonesia. Bagi saya pribadi, motivasi terbesar saya adalah anak dan keluarga saya. Suatu hari nanti saya ingin anak saya bangga mengetahui kalau ayahnya pernah membela Indonesia," kata Tontowi seusai pertandingan.

Perjuangan Tontowi/Liliyana memang luar biasa. Kematangan dan ketenangan sebagai pasangan kelas dunia ditunjukkan Tontowi/Liliyana di pertandingan ini. Kekalahan yang mereka alami pada gim pertama tak mempengaruhi performa pada gim kedua.

Zheng/Chen justru kewalahan. Mereka mengungkapkan bahwa pergerakan Tontowi/Liliyana menjadi begitu cepat pada gim kedua dan ketiga.

Pada gim ketiga, Tontowi/Liliyana semakin menekan Zheng/Chen dan unggul pada interval 11-1.

Zheng/Chen semakin frustrasi dan berusaha mencari jalan keluar untuk menghadang perlawanan Tontowi/Liliyana. Namun, Tontowi/Liliyana tak dapat dihentikan.


Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, berpose dengan medali emas yang didapat dari Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2017 yang berlangsung di Emirates Arena, Glasgow, Skotlandia, Minggu (27/8/2017).(BADMINTON PHOTO)

Bagi Tontowi/Liliyana, ini merupakan gelar juara dunia kedua. Sebelumnya, mereka menjadi kampiun pada Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou, China.

Bagi Liliyana pribadi, ini merupakan gelar keempat. Dua gelar sebelumnya dia rengkuh pada 2005 dan 2007 bersama Nova Widianto.

"Kami tidak mau memikirkan soal memenangkan gelar juara dunia lagi. Kami hanya bermain, mengikuti strategi dari pelatih meski di awal permainan kami sempat goyang," kata Liliyana seusai pertandingan.

"Kami merasa bermain seperti biasa, cuma kelebihannya, kami punya rasa percaya diri yang lebih besar karena kami sudah memenangkan medali emas Olimpiade. Kami memanfaatkan pengalaman kami, lawan lebih muda, tetapi kami bermain lebih tenang," aku Liliyana.

Baca juga:

Tontowi/Liliyana juga mempersembahkan gelar ini untuk kado hari kemerdekaan RI ke-72 yang jatuh pada 17 Agustus lalu.

"Tahun lalu, kami memberikan medali emas Olimpiade sebagai kado terindah untuk Indonesia tepat pada 17 Agustus. Tahun ini, walaupun tidak pas pada 17, tetapi bulannya masih Agustus. Jadi, gyelar juara dunia ini kami persembahkan untuk kado kemerdekaan Indonesia," ujar Liliyana.

Dalam kejuaraan dunia kali ini, Indonesia juga meraih medali perak melalui pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro. 

Ahsan/Rian dikalahkan unggulan delapan asal China, Zhang Nan/Liu Cheng, dengan skor 10-21, 17-21.