Ratchanok Intanon, Bulu Tangkis Thailand, dan Penghormatan untuk Raja

By Delia Mustikasari - Selasa, 24 Oktober 2017 | 13:48 WIB
Pebulu tangkis tunggal putri Thailand, Ratchanok Intanon, memberikan salam hormat yang didedikasikan untuk Raja setelah menjuarai Denmark Terbuka 2017, Minggu (22/10/2017). (CLAUS FISKER /SCANPIX DENMARK/AFP PHOTO)

Sebelumnya, Intanon mengatakan setelah mengalahkan Tai Tzu Ying (Taiwan) pada babak semifinal, dia merasa mendiang Raja menyaksikannya dari atas selama pertandingan berlangsung.

"Saya adalah atlet raja," ucap Intanon.

Tahun lalu, rekan senegara, Intanon, tunggal putra, Tanongsak Saensomboonsuk, meraih gelar superseries premier pertamanya pada turnamen yang sama.

Kemenangan Saensomboonsuk diraih beberapa hari setelah meninggalnya Raja Bhumibol pada 13 Oktober 2016. Saat itu, Saensomboonsuk berusia 26 tahun.


Mendiang Raja Thailand, Bhumibol Adulayej, yang meninggal pada 13 Oktober 2016.(telegraph.co.uk)

Pada hari yang sama di Kejuaraan Dunia Junior 2017, Yogyakarta, Kunlavut Vitidsarn menjadi tunggal putra pertama Thailand yang mendapat titel juara dunia.

Intanon dan Vitidsarn merupakan pebulu tangkis dari sekolah bulu tangkis Banthongyod.

"Raja Rama IX adalah sumber inspirasi bagi semua pebulu tangkis Thailand," kata Presiden Asosiasi Bulu Tangkis Thailand (BAT) Khunying Patama Leeswadtrakul.


Pebulu tangkis tunggal putra Thailand, Kunlavut Vitidsarn, berpose dengan Piala Eye Level yang diraihnya setelah menjuara kategori perorangan Kejuaraan Dunia Junior 2017 di GOR Among Rogo, Yogyakarta, Minggu (22/10/2017).(SUSI LESTARI/BOLASPORT.COM)

"Kami di BAT sangat berterima kasih kepadanya. Raja bermain bulu tangkis saat masih muda dan menjadi pelindung BAT," ucap Leeswadtrakul.