Jejak Taufik Hidayat Diikuti oleh Apriyani

By Jumat, 3 November 2017 | 08:29 WIB
Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii (kiri) dan Apriani Rahayu, tampil dalam laga babak pertama perorangan SEA Games 2017 melawan Jongkolphan Kittiharakul/Rawinda Prajongjai (Thailand), di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (26/8/2017). (BADMINTON INDONESIA)

 Apriyani Rahayu baru saja meraih gelar superseries pertama di French Open 2017, Minggu (29/10/2017).

Apriyani yang berpasangan dengan sang senior, Greysia Polii, sukses menghentikan perlawanan wakil Korea Selatan, Lee So-hee/Shin Seung-chan, dengan skor 21-17 dan 21-15.

Kemenangan tersebut mengantarkan Apriyani menjadi salah satu pebulu tangkis muda yang sukses berlaga di level senior.

(Baca Juga: Gregoria Mariska: Saya Masih Terus Belajar)

Dara berusia 19 tahun tersebut pun masuk dalam jajaran pemain belasan tahun yang meraih gelar superseries baik di sektor tunggal maupun ganda.


Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriani Rahayu, saat menjalani pertandingan melawan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang) pada babak kedua turnamen Korea Terbuka yang digelar di SK Handball Stadium, Seoul, Kamis (14/9/2017).(BADMINTON INDONESIA)

Di usia yang belum genap 20 tahun, Apriyani telah mengoleksi dua gelar level senior yaitu Thailand Open 2017 (grand prix gold) dan French Open 2017 (superseries).

Sebelum Apriyani, Indonesia menempatkan nama Taufik Hidayatyang sukses menyabet gelar Indonesia Open 1999 di usia 18 tahun.

(Baca Juga: Juara dan Runner-up Kejuaraan Dunia Junior 2017 Diguyur Bonus)

Taufik memperoleh gelar grand prix pertamanya pada usia 16 tahun di Brunei Open 1998.