Ibunda Gregoria Mariska Siapkan Rumah Makan di Wonogiri untuk Bekal Masa Depan

By Delia Mustikasari - Jumat, 3 November 2017 | 18:35 WIB
Peraih medali emas pada Kejuaraan Dunia Junior 2017, Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri) dan Rinov Rivaldy (ganda campuran) berpose setelah menerima bonus secara simbolis di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Kamis (3/11/2017). (PB DJARUM )

Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, menjadi juara pada Kejuaraan Dunia Junior 2017. Gelar juara didapat setelah mengalahkan Han Yue (China), 21-13, 13-21, 24-22 di GOR Among Rogo, Yogyakarta, Minggu (22/10/2017) lalu.

Gregoria menjadi tunggal putri Indonesia pertama yang menjadi juara dunia junior setelah Kristin Junita pada 1992.

Atas keberhasilannya tersebut, Gregoria mendapat bonus berupa uang tunai Rp 40 juta ditambah TV LED 43 inchi dan home theater.

Pemberian secara simbolis telah dilakukan di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Kamis (2/11/2017).

Meski masih berusia 18 tahun, orangtua Gregoria sudah mempersiapkan sang putri menghadapi masa pensiun sebagai atlet.

"Uang hadiah turnamen Gregoria biasanya saya tabung untuk masa depannya. Uang ini saya yang pegang karena Gregoria orangnya suka teledor," kata Ibunda Gregoria, Fransiska Dwi Hastuti kepada JUARA.net.

"Saat masih berlatih di Bandung, dia sering kehilangan ATM. Jadi, saya sering ke Bandung untuk mengurus ATM-nya ha-ha-ha," ucap Fransiska yang masih tinggal di Wonogiri, Jawa Tengah ini.

Menurut Fransiska, Gregoria berencana berkarier sebagai pebulu tangkis hingga berusia 28 tahun atau sekitar 10 tahun lagi.

"Saya bebaskan saja dia mau berkarier sampai umur berapa. Yang terpenting, saya sudah siapkan bekal untuk masa depan," ujar Fransiska.