Marcus Fernaldi dan Perjuangan Melawan Cedera Leher

By Susi Lestari - Senin, 18 Desember 2017 | 20:36 WIB
Pebulu Tangkis Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon, saat berlatih di Pelatnas PBSI, Cipayung, pada Rabu (4/1/2017). (ERLY BAHTIAR/BOLASPORT.COM)

Perjuangan pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, untuk meraih gelar juara turnamen BWF Superseries Finals 2017 tidak bisa dipandang enteng.

Dibutuhkan lima hari dan total 232 menit waktu bertanding sebelum Marcus/Kevin berhak naik ke atas podium kampiun di Hamdan Sports Complex, Dubai, Uni Emirat Arab.

Bahkan, pada sepanjang hari-hari pertandingan yang melelahkan itu, Marcus selalu berdoa agar semangat dan harapan baru dalam dirinya dan sang tandem selalu tercipta.

Sejak pertama kali menginjakkan kaki di Dubai, Marcus memang tidak dalam kondisi yang 100 persen fit.

Pemain berusia 26 tahun itu mengalami cedera leher saat melakukan latihan hari pertama menjelang laga perdana BWF World Superseries Finals 2017.

"Rasa sakit itu benar-benar hebat dari leher sampai pinggul. Dan saya harus melakukan banyak terapi," kata Marcus yang mengenakan pereda nyeri di lehernya saat bertanding.


Pereda leher yang digunakan Marcus Fernaldi Gideon selama bertanding di BWF Superseries Finals 2017.(INSTAGRAM.COM/BULUTANGKISRI)

Dengan rasa sakit yang diderita, Marcus tetap memaksakan diri bermain bersama Kevin.

"Ini adalah final Superseries terakhir yang digelar di Dubai. Saya tidak ingin ketinggalan untuk menjadi juara, jadi saya memberikan kemampuan saya 100 persen meski sedang cedera," kata Marcus.

Perjuangan berhari-hari menahan sakit itu pun akhirnya terbayar lunas. Jerih payah Marcus dan Kevin membuahkan kemenangan yang tidak akan dilupakan sepanjang hidup mereka.