Tontowi/Liliyana, Kesan Selama 2017, dan Asian Games 2018

By Delia Mustikasari - Jumat, 5 Januari 2018 | 21:21 WIB
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, berpose di podium setelah memastikan gelar juara pada Prancis Terbuka 2017 di Stade Pierre de Coubertin, Minggu (29/10/2017). (BADMINTON INDONESIA)

 

"Secara keseluruhan sih, kami cukup puas dengan hasil 2017, pertandingan yang memang jadi target bisa kami menangkan. Untuk pemain kelas senior, sudah bisa dapat gelar penting seperti di Olimpiade, All England, juara dunia, menurut saya sudah bagus ya," ujar Liliyana.

"Kalau ditanya soal kekalahan paling menyedihkan di tahun 2017 sih nggak ada. Namanya kalah pasti ada rasa kecewa, tetapi untungnya di event-event penting kami bisa dapat gelar. Jadi kekalahan lain cukup terobati," aku Liliyana.

Tontowi juga mengaku tidak merasa kecewa pada 2017 karena dia bersama Liliyana membidik gelar pada Indonesia Open dan Kejuaraan Dunia.

"Semoga tidak ada kekecewaan lagi di 2018," kata Tontowi.

Ayah dari Danish Arsenio Ahmad ini kemudian bercerita mengenai kekecewaan terdalamnya saat kalah pada Kejuaraan Dunia 2015 lalu.

"Kalau ditanya yang paling nyesek ya Kejuaraan Dunia 2015. Sudah mau menang, tetapi ternyata belum bisa menang," ujar Tontowi.

Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, berpose setelah menjuarai French Open 2017 di Stade Pierre de Coubertin, Paris, Minggu (29/10/2017).
BADMINTON INDONESIA

Dari berbagai gelar yang sudah didapat, ada satu titel yang belum dikantongi Tontowi/Liliyana yaitu emas Asian Games.

Kejuaraan ini menjadi fokus Tontowi/Liliyana di tahun depan, apalagi Indonesia akan menjadi tuan rumah pesta olahraga se Asia ini.

Pada Asian Games Incheon 2014, Tontowi/Liliyana mendapat medali perak.

"Tahun 2018 ini saya mau juara lagi di All England dan dapat medali emas di Asian Games," tutur Tontowi.

(Baca juga: Agung Seganti dan Shinta Aini Jadi Kapten Tim Pertamina pada Proliga 2018)

"Lawannya itu-itu saja, paling beda partner. Kami mesti lebih siap lagi, pemain selevel kami harus lebih selektif dalam memilih turnamen," ujar Liliyana.

"Agak mikir juga tahun depan ada 12 turnamen yang wajib diikuti, cukup berat buat kami. Kalau ikut saja sih bisa, tetapi bisa nggak hasilnya maksimal?"tutur Liliyana.

Bukan tak mungkin Liliyana akan gantung raket seusai 2018. Menanggapi hal ini, Tontowi mengatakan dirinya harus siap jika ditinggal partnernya tersebut.

Tontowi mengaku harus siap jika Liliyana pensiun karena cepat atau lambat masa tersebut akan segera datang.