Jonatan Christe: Istora Tidak Angker

By Verdi Hendrawan - Kamis, 25 Januari 2018 | 00:33 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, berupaya mengembalikan shuttlecock yang dilepas sang lawan, Son Wan-ho (Korea Selatan), pada babak kesatu turnamen Indonesia Masters 2018. (GARRY ANDREW LOTULUNG/KOMPAS.COM)

(Baca Juga: Australian Open 2018 - Tembus Semifinal, Angelique Kerber Antusias Tantang Simona Halep)

Situasi serupa juga terjadi saat Indonesia Open 2017 digelar di Jakarta Convention Centre (JCC). Venue baru yang bertugas sebagai pengganti Istora kala dipugar itu cuma bisa menjadi saksi bisu bagi lahirnya satu juara dari Indonesia.

Hanya pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran) yang berhasil menyabet gelar juara setelah pada laga final sukses mengalahkan pasangan China, Zheng Siwei/Chen Qingchen, dengan skor 22-20, 21-15.

Sementara itu, pasangan ganda putra Marcus Gideon/Kevin Sukamuljo yang bergelimang gelar sepanjang tahun lalu, tumbang pada babak pertama dari pasangan Denmark.

Tahun ini, Istora yang kembali menjadi venue bagi turnamen bulu tangkis prestisius di Tanah Air, lagi-lagi tak ramah bagi para wakil tuan rumah.

Beberapa pemain andalan Indonesia, yakni pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Angga Pratama serta dua pemain tunggal putra Ihsan Maulana Mustofa dan Jonatan Christie sudah gugur pada babak pertama.