Timnas Balap Sepeda Eritrea, Tiada Hari Tanpa Bersepeda

By Yakub Pryatama - Kamis, 1 Februari 2018 | 12:44 WIB
Aksi sejumlah pebalap dalam lomba Etape 1 balap sepeda Tour De Indonesia 2018, Kamis (25/1/2018). Ajang olahraga bersepeda jarak jauh yang dipadu pariwisata tersebut menempuh jarak 127 kilometer melewati Solo, Sragen, dan Ngawi. (FERNANDO RANDY/BOLA/BOLASPORT.COM)

Berbicara mengenai trek, Eritrea tak jauh berbeda dengan Indonesia yang memiliki banyak gunung yang tinggi sehingga kebanyakan perlombaan sepeda Eritrea adalah untuk para climber.

Selain sama-sama memiliki trek yang bergelombang, Amare melihat Eritrea dan Indonesia mempunyai kesamaan perihal budaya.

Bermacam-macam suku budaya tak membuat Indonesia kehilangan identitas. Begitu pula di negaranya. Ia mengaku suku budaya yang beragam membuat masyarakat Eritrea ramah terhadap sesama.

"Saya kagum dengan penonton yang menyaksikan langsung aksi balap kami di jalanan. Tim kami takjub dan bangga bisa disambut penonton sebanyak itu," ucap Amare.

Ia melihat kesamaan lainnya adalah kedua negara ini sama-sama mencintai sepeda. J

ika Eritrea saja bisa menjadikan sepeda sebagai identitas negaranya sebagai raja sepeda di Afrika, Indonesia juga seharusnya bisa menjadi raja sepeda di Asia.