Ketika Sang Olimpian Melawan Berat Badan

By Selasa, 13 Februari 2018 | 14:39 WIB
Aksi lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan, saat melakukan angkatan clean and jerk kelas 62 kg putra pada 18th Asian Games Invitation Tournament di JiExpo, Jakarta, Minggu (11/2/2018). (FERNANDO RANDY/BOLA/BOLASPORT.COM)

Eko Yuli Irawan memasuki kamarnya di Mes Kwini, Jakarta, sehari sebelum pertandingan perdana di test event Asian Games (AG) 2018 dengan kepala menunduk. Keringatnya tak lagi bisa keluar, setelah empat jam mengurung diri dalam sauna.

Penulis: Persiana Galih

Kamar sauna yang masih berada di dalam kompleks mes adalah lokasi yang rutin dikunjungi pemegang perak angkat besi kelas 62 kg Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu dalam sepekan terakhir.

Ia sering mengurung diri di sana untuk mengatasi berat badannya yang kelebihan 5 kg.

Waktu Tabloid BOLA menemuinya, Sabtu (10/2/2018), Eko tengah meringkuk di lantai sauna. Tak lama kemudian, ia keluar, mengeringkan badan, dan berendam di kolam air dingin yang berdampingan dengan kamar sauna.


Aksi lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan, saat melakukan angkatan kelas 62 kg putra pada 18th Asian Games Invitation Tournament di JiExpo, Jakarta, Minggu (11/2/2018).(FERNANDO RANDY/BOLASPORT.COM)

"Orang-orang bilang enak jadi atlet. Terima medali, dihargai, dapat bonus besar. Mereka enggak tahu perjuangan seperti ini," kata Eko.

Setelah sepekan bolak-balik sauna, malam itu berat badannya masih kelebihan 1 kg. Meski telah mengalami penurunan berat badan drastis, tapi selisih 1 kg dari 62 kg cukup membuatnya stres.

Baca Juga:

Eko terlihat murung hari itu. Ia tak banyak berbicara.