Serba-Serbi Sejarah dan Tradisi All England

By Yakub Pryatama - Selasa, 13 Maret 2018 | 17:19 WIB
Tontowi Ahmad (kanan) dan Liliyana Natsir ketika juara di All England 2014 (BADMINTON INDONESIA)

Pasangan ganda putra, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo memastikan diri sebagai raja ganda putra pada 2017.

Sempat Tak Digelar

Perjalanan kejuaraan All England tak selalu berjalan mulus. Terkait Perang Dunia I, All England sempat tak digelar pada 1915-1919 dan absen di masa perang dunia II pada 1940-1946. 

(Baca juga: Pelatih Jelaskan Mengapa Fajar Alfan/Muhammad Rian Ardianto Belum Bisa Kalahkan Takuto Inoue/Yuki Kaneko)

Serba Pertama

Tan Joe Hok adalah pebulu tangkis tunggal putra Indonesia pertama yang membawa gelar All England ke Indonesia pada 1959. 

Pasangan ganda putra asal Malaysia, Ooi Teik Hock/Teoh Seng Khoon, menjadi orang pertama dari Asia yang menjadi juara di All England pada 1949.

Guy Sautter mengukuhkan diri sebagai peraih juara pertama yang bukan berasal dari tuan rumah. Pria berkebangsaan Swiss itu menjadi juara pada 1911.

Pada 1985, satu-satunya pemain berkebangsaan Skotlandia sukses menyabet gelar di All England adalah Billy Gilliland. Hingga kini, belum ada pebulu tangkis yang menyamai prestasi Gilliland. 

Hanya China yang bisa menyapu bersih seluruh gelar juara di All England selain Inggris. Hal ini dimulai dari pebulu tangkis tunggal putra, Lin Dan pada 2009,

China selanjutnya sukses menunjukkan supremasi saat tampil di Birmingham.