Status Runner-up Tahun Lalu Jadi Tekanan bagi Ganda Campuran Malaysia

By Susi Lestari - Kamis, 15 Maret 2018 | 19:49 WIB
Chan Peng Soon (kiri) dan Goh Liu Ying di podium Thailand Masters 2018 usai menang atas Dechapol Puavaranukroh/Puttita Supajirakul dengan skor 21-15, 14-21, 21-16, Minggu (14/1/2018). (instagram.com/gohliuying)

Pasangan ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, mengaku lebih tertekan dengan status runner-up mereka pada turnamen All England Terbuka 2018.

Tekanan mulai terasa pada babak pertama saat keduanya bermain melawan pasangan asal Irlandia, Sam Magee/Chloe Magee.

Bermain di Birmingham, Inggris, Rabu (14/3/2018), Chan/Goh tidak bisa bermain lepas di gim pertama.

(Baca juga: Andrea Dovizioso Tidak Mau Lagi Jadi Runner-up di Qatar)

Alhasil, mereka harus bersusah payah untuk lolos ke babak kedua melalui kemenangan rubber game atas Magee.

Setelah pertandingan, Chan/Goh menceritakan bagaimana perjuangan mereka untuk keluar dari tekanan.

"All England ini berbeda karena ada lebih banyak tekanan untuk kami," kata Goh yang dikutip JUARA dan BolaSport.com dari The Star.

"Ini bukan awal yang positif. Kami tidak memiliki kepercayaan diri dan khawatir satu sama lain, mungkin karena kami belum pernah bermain di turnamen level tinggi untuk waktu yang lama," ujar Goh.

Baca Juga: Sergio Ramos Masih Beruntung! Petarung UFC Ini Dapat Panggilan Alam Saat Mendapat Kuncian dari Lawannya

Pada pertandingan babak pertama, Goh pun mengakui dirinya dan Chan benar-benar bisa keluar dari tekanan nyaris di detik-detik akhir.