Sang Pelatih Akui Kecepatan Ahsan/Hendra Sudah Berkurang

By Nugyasa Laksamana - Selasa, 20 Maret 2018 | 14:45 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, mengembalikan shuttlecock dari lawan mereka, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, pada laga babak semifinal turnamen Jerman Terbuka 2018 yang berlangsung di Innogy Sportshalle, Mulheim an der Ruhr, Jerman, Sabtu (10/3/2018). (BADMINTON INDONESIA)

Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, mengakui bahwa permainan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sudah tak begitu lincah.

Hal tersebut diakui oleh Herry lantaran usia keduanya sudah tak muda lagi. Ahsan kini berumur 30 tahun, sedangkan Hendra telah menginjak angka 33 tahun.

Pada turnamen All England Open 2018 yang berlangsung pekan lalu pun, langkah Ahsan/Hendra terhenti di babak kedua setelah kalah 21-13, 18-21, 14-21 dari Liao Min Chun/Su Ching Heng (Taiwan).

(Baca juga: Direktur IBL Tetap Bersikap Tegas soal Sanksi untuk Pacific Caesar)

"Ahsan/Hendra sudah tidak muda lagi, khususnya Hendra, beda-beda tipis umurnya sama Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark), jadi kecepatannya berkurang," kata Herry yang dikutip BolaSport.com dari Badmintonindonesia.org.

Terkait persoalan ini, Herry mengaku masih mencari solusi yang tepat agar performa Ahsan/Hendra bisa lebih optimal.

Terlebih lagi, Indonesia akan mengikuti ajang Piala Thomas 2018 pada Mei mendatang.


Herry IP (membawa trofi) di tengah pasangan Mohammad Ahsan/Angga Pratama (kanan) dan Hendra Setiawan/Rian Agung Saputro di final Kejuaraan Beregu Asia 2018, Minggu (11/2/2018), di Alor Setar, Malaysia.(BADMINTON INDONESIA)

"Hal inilah yang harus diperhatikan. Saya mau mencari solusi, bagaimana sih pola main yang cocok untuk Hendra/Ahsan," ucap Herry menjelaskan.

Pada masa keemasannya, Ahsan/Hendra sempat menjadi pasangan ganda putra yang disegani di dunia.