Penerus Taufik Hidayat Itu Ternyata Membidik Pelatnas

By Yuki Chandra - Kamis, 26 April 2018 | 16:26 WIB
Pebulu tangkis belia, Pinicha Anjani, berpose saat tampil di hari kedua Djarum Sirnas Li Ning Riau Open 2018 di GOR Gelanggang Remaja, Pekanbaru, Selasa (24/4/2018). (YUKI CHANDRA/BOLASPORT.COM)

Hari kedua Djarum Sirnas Li Ning Riau Open 2018 ternyata menyisakan cerita dari lapangan dua, GOR Gelanggang Remaja, Pekanbaru.

Semifinalis Sirnas Premiere Purwokerto, Rakhmatul Fuadah dari FIFA BC, dibuatnya tak berdaya 21-11, 21-18, di babak 16 besar atau round 2, Selasa (24/4/2018).

Pebulutangkis asuhan Laila Rahmawati, dari Pusdiklat Telkom Bandung ini bernama lengkap Pinicha Anjani, remaja kelahiran Bandung 24 Oktober 2002, siswi SMA Jendral Sudirman Bandung.

Ternyata dunia bulu tangkis tak bisa dipisahkan dari keluarganya, legenda pebulutangkis nasional, Taufik Hidayat, adalah adik kandung sang ibu, Dewi Kania.

Teringat ketika Taufik Hidayat secara resmi mengumumkan gantung raket, ketika itu ada seorang gadis kecil menerima raket dari tangannya.

"Semoga bisa jadi penerus saya kelak," kata Taufik Hidayat ketika itu, saat menyerahkan raket.

Tahun demi tahun berlalu, gadis kecil itu saat ini telah menapak remaja. Di usianya yang masih belia, Ipin demikian sapaan akrabnya, telah merasakan ketatnya persaingan di level usianya.

"Saat ini Ipin main di level taruna, karena beban dan tekanan jauh berkurang, dan bisa bermain no think to loose. Yah, lepas lah," kata Pinicha kepada BolaSport.

Mengenal bulutangkis sejak usia tiga tahun, akhirnya Ipin memutuskan menekuni cabor ini begitu berada di kelas 3 SD bergabung dengan SGS Bandung.

Baca Juga: