Malaysia Diminta Tiru FA dan FC Barcelona untuk Temukan Pebulu Tangkis Andal

By Delia Mustikasari - Minggu, 3 Juni 2018 | 18:25 WIB
Tim bulu tangkis Malaysia di podium kedua pada Commonwealth Games 2018 di Carrara Sports Arena, Gold Coast, Australia, Senin (9/4/2018). ( WILLIAM WEST/AFP PHOTO )

"Saya selalu percaya pada sistem desentralisasi. Sistem ini memberi lebih banyak opsi. Ada peluang yang lebih baik untuk mendapatkan 1.000 orang yang baik daripada satu di tingkat pusat," kata Sieh yang pensiun setelah mengabdi di OCM selama 25 tahun.

"Masalahnya terletak pada sistem yang ada karena terlalu terpusat. Ada banyak pemain berbakat di luar sana. Pemain terbaik mungkin belum tentu berasal dari tim nasional," ucap Sieh seperti dilansir BolaSport.com dari The Star.

Sieh menjelaskan bahwa dewan olahraga negara dan klub independen memiliki peran penting dalam membantu mengumpulkan talenta yang lebih besar di bawah pengawasan BAM.

"BAM seharusnya bukan yang memproduksi pemain. Mereka seharusnya mencari sumber dana, berkoordinasi, dan membiarkan negara dan klub menjalankan pembinaan," kata Kok Chi.

Baca Juga: Piala Dunia 2018 - Jadwal Lengkap Grup A, Ditutup oleh Derbi Arab

"Ambil contoh Inggris melalui FA (Football Association of England). Mereka hanya memanggil pemain beberapa minggu sebelum pergi ke turnamen besar. Mereka tidak menghasilkan pemain, pelatih mengumpulkan mereka dari klub masing-masing," aku Sieh.

Dia mencontohkan Lionel Messi yang bermain untuk tim nasional Argentina, tetapi dia adalah produk Barcelona FC.

"Mengapa ini tidak bisa terjadi di Malaysia? Saya ingin melihat Asosiasi Bulu tangkis di negara bagian dan bahkan dewan olahraga negara melakukan bagian mereka," ucap Sieh.

"Saat ini, mereka tampaknya tidak memiliki program pengembangan yang terorganisir dan bergantung pada pemain dari sekolah olahraga untuk mewakili negara ketika datang ke kompetisi tingkat nasional," ujar Sieh.

Menurut Sieh, mereka seharusnya tidak menyentuh para pemain sekolah, tetapi menemukan dan melatih bakat baru sebagai gantinya.

"Mereka harus mengadakan uji coba dan turnamen untuk mendorong partisipasi dari massa, terutama lulusan sekolah, yang sering menghilang dari radar.

"Jalan untuk menjadi pebulu tangkis nasional harus melampaui sekolah olahraga," katanya.

Malaysia saat ini hanya memiliki dua sekolah olahraga terkemuka untuk cabang bulu tangkis yang terletak di Bukit Jalil dan Bandar Penawar.