Mengenal Star Syndrome, Sebuah Kondisi yang Bisa Runtuhkan Mentalitas Atlet

By Intisari Online - Minggu, 15 Juli 2018 | 14:31 WIB
Egy Maulana Vikri dalam sesi jumpa wartawan usai melawan Thailand, Sabtu (14/7/2018). (ADITYA FAHMI NURWAHID/BOLASPORT.COM)

Star Syndrome sebuah kondisi yang bisa menjatuhkan mentalitas pemain sepak bola karena opini dan pujian berlebihan dari publik

Seorang pemain sepak bola dengan kemampuan olah bola diatas rata-rata tentu akan mendapat pujian setinggi langit dari para penggemar.

Namun ketika kemampuan dan skil tinggi yang tidak dibarengi dengan prestasi yang gemilang terkadang akan menjadi senjata makan tuan.

Hal itulah yang mungkin hingga kini menjadi permasalahan bagi pemain berbakat yang tiba-tiba kebintangannya meredup.

Padahal sebelumnya banyak pujian dari berbagai khalayak, entah suporter atau media yang mengiring opini publik ke ranah yang lebih luas.

Fenomena serupa mungkin kerap sekali terjadi di Indonesia, ketika beberapa nama pemain Indonesia dianggap calon bintang dan digadang-gadang akan menjadi pemain yang berjaya.

Namun, seiring waktu berjalan, setelah pujian-pujian mulai meredup karir beberapa pemain ini juga ikut meredup.

Hal itulah yang disebut sebagai Star Syndrome, di mana sebuah kondisi seseorang yang terlalu asik dengan popularitasnya dan lupa dengan ekspektasi publik yang harus dipenuhi.

Star Syndrome biasa di alami oleh orang-orang yang menjadi publik figur seperti pemain sepak bola, artis hingga pejabat.

Akibat Star Syndrome awalnya akan membuat seseorang menjadi lebih kompetitif namun ada kecenderungan destruktif.