Kado Ulang Tahun untuk Herry Iman Pierngadi

By Lariza Oky Adisty - Senin, 27 Agustus 2018 | 17:00 WIB
Pasangan ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad RIan Ardianto saat menghadapi Kim Won Ho/Seo Seung Jae pada babak 16 besar Asian Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (25/8/2018). (BADMINTON INDONESIA)

Pada Asian Games 1974 di Teheran, Iran, juga terjadi all Indonesian final pada nomor ganda putra.

(Baca juga: Bulu Tangkis Asian Games 2018 - Ganti Strategi Jadi Kunci Kemenangan Fajar/Rian)

Kala itu, Indonesia diwakili oleh pasangan Tjun Tjun/Johan Wahyudi dan Christian Hadinata/Ade Chandra.

Tjun/Johan akhirnya meraih medali emas usai mengalahkan Christian/Ade dengan skor 15-9, 15-7.


Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, berpose seusai menjawab pertanyaan dari awak media di area mixed zone Istora Senayan, Jakarta, Senin (20/8/2018).(DIYA FARIDA PURNAWANGSUNI/BOLASPORT.COM)

Untuk laga final, Herry menyerahkan sepenuhnya taktik dan strategi permainan kepada Fajar/Rian dan Marcus/Kevin.

“Soal strategi dan pola permainan, silakan mereka sendiri saja yang putuskan. Kan mereka satu tim, pelatihnya sama. Saya tinggal nonton sambil minum kopi,” ucap Herry.