Penyebab Kegagalan Atlet Soft Tenis Putra Indonesia

By Any Hidayati - Kamis, 30 Agustus 2018 | 11:53 WIB
Alexander Elbert Sie (kanan) bersama Prima Simpatiaji (kiri) di mixed zone usai prosesi pengalungan medali cabor soft tennis Asian Games 2018, Rabu (29/8/2018). (ANY HIDAYATI/BOLASPORT.COM)


Alexander Elbert Sie bersiap melakukan serve di final soft tenis tunggal putra pada Rabu (29/8/2018) di Tennis Court Jakabaring.(ANY HIDAYATI/BOLASPORT.COM)

Meski senang bisa menjadi finalis tetapi Elbert tidak menampik jika ia berharap mendapat medali emas yang tinggal di depan mata.

"Ya senang tetapi memang penginnya emas. Namun, kehendak Tuhan berbeda. Saya merasa ini yang terbaik," kata Elbert mencoba legawa.

Atlet yang sebelumnya bergelut di dunia tenis tersebut berjanji akan melakukan yang terbaik di beregu mulai Jumat (31/8/2018).

(Baca Juga: Bulu Tangkis Asian Games 2018 - Pusarla Venkata Sindhu dan Julukan Gadis Perak dari India)

"Kami satu tim bakal semaksimal mungkin siapa tahu bisa lebih baik daripada di perorangan," kata Elbert.

Melihat peta persaingan di kategori perorangan, Elbert pun mewaspadai tiga negara Asia Timur.

"Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan. Korea Selatan paling berat karena semifinal juga mereka all Korea," kata Elbert.

Untuk sementara Indonesia baru mendapatkan tiga medali soft tenis Asian Games 2018 yaitu satu medali perak dari Elbert kemudian perunggu dari Prima dan Dwi Kusuma Pitri.