Keputusan Hakim Servis Ganggu Konsentrasi Marcus/Kevin

By Nugyasa Laksamana - Sabtu, 22 September 2018 | 17:40 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, mengembalikan kok ke arah He Jiting/Tan Qiang (China) pada babak semifinal Japan Open 2018 yang berlangsung di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Sabtu (15/9/2018). (BADMINTON INDONESIA)

Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, menganggap beberapa servis mereka yang dinyatakan fault oleh hakim servis membuat konsentrasi mereka terganggu.

Hal itu dinilai Marcus/Kevin sebagai salah satu penyebab kekalahan mereka dari pasangan non-unggulan China, Han Chengkai/Zhou Haodong, pada semifinal China Open 2018, di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Sabtu (22/9/2018).

Baca juga: Kepala APC Takjub Lihat Presiden dan Wakil Presiden Indonesia Ikut Tampil di Video Asian Para Games 2018

Pada laga berdurasi 46 menit itu, Marcus/Kevin selaku pasangan nomor satu dunia menelan kekalahan rubber game 19-21, 21-11, 17-21.

"Servis saya di-fault empat kali, dari poin saja sudah rugi, ditambah ini merusak fokus kami ketika akan servis. Saya rasa sebaiknya ada alat pengukurnya, jadi bisa lebih fair," kata Marcus yang dikutip BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

"Soal lawan hari ini, ya kurang lebih tipe permainan mereka sama dengan pasangan China yang lain," tutur dia menambahkan.

Di sisi lain, Kevin pun menyatakan hal serupa. Ia turut merasa dirugikan dengan keputusan hakim servis.

Kevin menilai performanya tak optimal karena konsentrasinya sudah terganggu.

"Memang berpengaruh (servis dinyatakan fault). Dengan kondisi shuttlecock yang kencang seperti ini, kalau sudah tidak konsentrasi dengan servis, mau main bagaimana?" ujar Kevin.