Pengurus Besar Federasi Aero Sport Indonesia (PB FASI) menyebut Paragliding Trip of Indonesia yang di helat Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menjadi ajang seleksi bagi para atlet menuju Tim Nasional Paralayang Indonesia.Penulis: Tjahjo Sasongko
Hal tersebut dikatakan Djoko Bisowarno selaku Ketua Pordiga Gantole dan Paralayang Indonesia (PGPI) PB FASI saat menghadiri Grand Final Paragliding TROI Pantai Mondangan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang berlangsung pada 23-25 November 2018.
"Paragliding TROI ini menjadi salah satu kegiatan yang memudahkan PB FASI untuk menyeleksi siapa-siapa yang nanti akan dipilih masuk ke Tim Nasional (Paralayang Indonesia)," kata Djoko.
Untuk itu, PB FASI bersyukur atas peranan pemerintah, dalam hal ini Kemenpora yang memasukkan Paragliding TROI masuk dalam program Deputi III melalui Bidang Pengelolaan Olahraga Petualangan Tantangan dan Wisata.
Sementara Kepala Bidang Pengelolaan Olahraga Petualangan Tantangan dan Wisata Kemenpora, Arief Nurbani mengatakan, setelah sukses menyelenggarakan lima seri di tahun ini, pihaknya tidak puas sampai disitu.
Sebaliknya, Arief mengaku akan terus melakukan eksplorasi bersama PB FASI mencari lokasi baru untuk menggelar salah satu kegiatan dibawah Deputi III Bidang Pembudayaan melalui payung 'Ayo Olahraga' itu di tahun depan.
"Berdasarkan Rakornas di Manado, tahun depan sementara masih lima titik. Dan sebenarnya di Paragliding TROI ini kita mengeksplorer daerah-daerah untuk dijadikan spot baru, karena Indonesia kan besar sekali," kata Arief.
(Baca juga: Menangis Bukan Solusi, Ini Potret Kerasnya Latihan Calon Atlet American Football di China)
Edisi tahun ini, Paragliding TROI telah menggelar lima seri. Pertama berlangsung di Kabupaten Dharmasraya (Sumatera Barat), Kemuning (Karangayar), Wonosobo, Mandalika (Lombok) dan Grand Final di Pantai Modangan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.