Wah, Ternyata ini Alasan Malaysia Tolak Menjadi Tuan Rumah Hajatan Akbar BWF pada 2020-2025

By Any Hidayati - Kamis, 6 Desember 2018 | 14:40 WIB
Presiden BAM, Datuk Seri Norza Zakaria (kanan), dan COO Asosiasi Bulu Tangkis Asia, Kenny Goh, saat menghadiri konferensi pers. (NST)

BWF menawarkan kerja sama 80-20 yang mana tuan rumah hanya mendapatkan 20 persen pembagian komersial sehingga kendali penuh iklan berada di tangan federasi.

"Kami sedang mengencangkan ikat pinggang dan sangat ketat perihal finansial. Kami tidak ingin mengadakan turnamen yang tidak menguntungkan untuk kami secara finansial," kata Datuk Seri menegaskan.

Dengan mundurnya Malaysia dan Indonesia tercatat ada 11 negara yang mengikuti bidding ajang major BWF yaitu Korea Selatan, Jepang, Thailand, Rusia, Amerika Serikat, India, Denmark, Spanyol, Prancis, Selandia Baru, dan China.