Adaptasi dengan Pola Permainan Baru Jadi Faktor Lain Tak Optimalnya Greysia/Apriyani

By Nugyasa Laksamana - Minggu, 16 Desember 2018 | 16:32 WIB
Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, tampil pada laga perdana Grup A BWF World Tour Finals 2018, di Guangzhou, China, Rabu (12/12/2018). (BADMINTON INDONESIA)

Selain faktor mentalitas, kegagalan Greysia Polii/Apriyani Rahayu pada BWF World Tour Finals 2018 juga disebabkan oleh proses adaptasi pola permainan baru yang belum sempurna.

Hal itu diungkapkan pelatih ganda putri nasional Indonesia, Eng Hian, saat melakukan sesi wawancara dengan Badminton Indonesia yang dirilis pada Minggu (16/12/2018).

"Dalam masa persiapan ke turnamen ini, ada perubahan pola permainan. Setelah pulang dari Hong Kong Open 2018, kami mengadakan review dan analisa video pertandingan," ujar Eng Hian.

"Mereka masih belum nyaman dengan perubahan ini. Kalau tidak mencoba, hasilnya selama ini tidak maksimal. Mau coba, tapi kok masih tidak nyaman? Mereka struggle sendiri, ini sudah kami diskusikan," tutur dia.

Eng Hian kemudian menyatakan bahwa pola baru itu sebetulnya sudah diuji saat latihan dan berjalan dengan sangat baik.

Bahkan, pelatih-pelatih dari sektor lain turut memberikan penilaian bahwa pola tersebut cocok untuk Greysia/Apriyani.

Namun, lanjut Eng Hian, Greysia/Apriyani seperti mengalami tekanan ketika menerapkan pola baru tersebut di turnamen.

"Efeknya sampai tidak tahu apa yang harus diperbuat di lapangan, tetapi saya tahu mereka tidak mau kalah, mereka masih struggle untuk menghadapi," tutur Eng Hian.

Baca juga: