Yannick Bolasie ibarat kacang tak lupa kulit. Meski telah mencapai status pemain bintang, winger Everton itu tak lantas melupakan Hillingdon Borough yang merupakan mantan timnya.
Hillingdon Borough, sebuah tim amatir di barat kota London, adalah tim pertama Bolasie. Ia bermain di sana selama setahun sejak 2006.
Bolasie tak tinggal diam ketika baru-baru ini ia mendengar Hillingdon Borough mengancam mundur dari Spartan South Midlands Football League, sebuah kompetisi semi-profesional di Inggris, di kasta ke-10 Liga Inggris.
Bolasie langsung bergerak memberi bantuan buat Hillingdon Borough. Namun, bukan bantuan uang yang ditawarkan pemain berusia 27 tahun itu.
Baca juga:
- Duo Manchester Dianggap Sudah 'Tamat' di Premier League
- Ancelotti: Tak Sembarang Orang Bisa Latih Real Madrid
- Odegaard: Saya Belum Habis di Real Madrid
"Ketika Bolasie mendengar kabar tersebut, dia mengontak kami dan menawarkan bantuan moril," tutur CEO Hillingdon Borough, Dee Dhand.
"Dia selalu memikirkan kami dan punya rasa hormat untuk klub. Dia ingin tahu apa yang terjadi," kata Dhand.
Hillingdon Borough mengancam mundur dari kompetisi bukan karena masalah finansial, melainkan karena kurang suport dari fans sendiri.
"Kami hanya merasa tak didukung oleh fans dan pihak liga," ucap Dhand.
Kisah Bolasie di Hillingdon Borough bisa dibilang unik. Pemain asal Kongo itu sama sekali tak mendapat bayaran berupa uang selama memperkuat klub berjulukan The Hillman.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Mirror |
Komentar