Real Madrid boleh saja membukukukan rapor tidak pernah kalah dalam dua partai fase grup Liga Champions 2016-2017. Hanya, menilik etos para pemain di lapangan, mereka masih membutuhkan banyak pembenahan.
Tengok saja statistik temuan media asal Spanyol, Sport, terkait daya jelajah tim di turnamen. Dalam hal ini, Madrid menempati urutan terbawah.
Selama 180 menit, para pemain Madrid cuma menempuh 176,141 kilometer. Jumlah itu terpaut jauh dari tiga tim Spanyol lainnya, yaitu Atletico Madrid, Barcelona, dan Sevilla.
Atletico menunjukkan keunggulan 54,084 kilometer dari rival sekotanya. Adapun Barcelona menorehkan catatan 42,809 kilometer lebih baik dan Sevilla unggul 40,150 atas juara bertahan.
Untuk aspek daya jelajah, Tottenham Hotspur menempati posisi teratas dengan catatan 233,932 kilometer.
Rendahnya etos kerja Madrid di lapangan turut dikonfirmasi oleh rekaman UEFA (dengan data berbeda dibandingkan Sport). Pada dua pertandingan, Madrid selalu mencatatkan daya jelajah lebih rendah daripada lawannya.
Terakhir, saat ditahan imbang Dortmund, Rabu (28/9/2016), pemain Madrid cuma berlari sejauh 105,6 kilometer. Adapun Dortmund menempuh jarak 113,8 kilometer.
????????? #RMCity
First goal wins!???? WATCH MORE: https://t.co/pne50TYasS#HalaMadrid pic.twitter.com/DAYoOhx6s9
— Real Madrid C.F. (@realmadriden) 30 September 2016
Statistik minor ini sekaligus memicu keraguan terhadap pelatih kebugaran Madrid, Andrea Pintus. Dia direkrut dari Olympique Lyon pada bursa transfer musim panas 2016.
Bersama Pintus, Madrid tidak cuma terlihat memiliki etos rendah di lapangan, tetapi juga rentan saat mengalami benturan.
Buktinya, ada tiga pemain Madrid menderita cedera sejak pramusim, di antaranya Casemiro, Lucas Silva, dan Marcelo. Cristiano Ronaldo tidak masuk hitungan karena cedera lutut yang dialaminya terjadi pada Piala Eropa 2016.
| Editor | : | |
| Sumber | : | UEFA, Sportes |
Komentar