Gregg Popovich Membenci Strategi Hack-a-Shaq

By Eko Widodo - Kamis, 30 Januari 2014 | 14:50 WIB
Gregg Popovich, tak suka strategi Hack-a-Shaq. (Getty Images)

a-Shaq". Meskipun tak menyukai, namun ia beberapa kali melakukannya. strategi "Hack-a-Shaq" adalah sengaja melakukan foul kepada pemain yang memiliki free throw jelek agar bisa mendapatkan keuntungan dari perubahan possesion yang terjadi.

Popovich melakukan strategi itu saat Spurs bertanding lawan Houston kemarin. Pemain Spurs melakukan foul tujuh kali berturut-turut pada Dwight Howard di kuarter keempat. Namun, Houston bisa survive dan menang dengan 97-90.

"Saya membencinya," kata Pop, Kamis (30/1) sebelum menjamu Chicago Bulls di San Antonio. "Saya membencinya. Penonton apalagi," ucap Pop seperti dikutip ESPN.

Namun, meskipun membencinya, Pop tetap menggunakan strategi itu. "Karena menjadi bagian strategi yang diizinkan liga, siapa sih yang tak akan menggunakannya jika ada pemain lawan yang tidak cakap melakukan lemparan bebas?" kata Pop.

Pelatih Bulls, Tom Thibodeau, strategi "Hack-a-Shaq" dilakukan oleh semua tim, termasuk Popovich. "Pop melakukan itu. Ia tipikal orang yang selalu ingin menang. Tidak heran jika ia pun menggunakan strategi tersebut," kata Tom, usai gim lawan Spurs.

"Kalau memang strategi itu diizinkan dan karenanya bisa menang, ya lakukan saja," kata Thibodeau, menambahkan.

Strategi "Hack-a-Shaq" dikembangkan oleh Larry Bird saat melatih Indiana Pacers. Ia melakukan itu kepada Shaquille O'Neal yang dikenal memiliki free throw jelek.