Ini Alasan Mengapa Pemain Eropa Timur Laris di LSI

By Peksi Cahyo Priambodo - Rabu, 28 Januari 2015 | 14:33 WIB
Martin Vunk (Peksi Cahyo/Bolanews)

Musim ini, Liga Super Indonesia kebanjiran pemain asing dari Eropa. Ada tujuh klub yang menggunakan jasa pemain asal Eropa Timur dan Selatan.

Kebanyakan berasal dari negara pecahan Rusia, wilayah Balkan, dan sekitarnya. Dari Montenegro ada Igor Radusivonic (Barito Putera), Sasa Zecevic (Gresik United), Balsa Bozovic (Persela), Srdjan Lopicic (Pusamania Borneo FC), dan Ilija Spasojevic (PBR). Selain itu ada pendatang baru dari Rusia (Yevgeni Kabayev), Bulgaria (Martin Kovachev), dan Estonia (Martin Vunk).

Beberapa klub mengakui harga pemain Eropa Timur lebih miring tetapi kualitas oke. Manajer Persela Yunan Achmadi mengatakan, pemain Eropa Timur memiliki karakter disiplin yang kuat. Dulu ketika mengontrak Lopicic, Persela hanya mengeluarkan sekitar Rp300 juta semusim.

“Harga itu sesuai dengan anggaran klub Indonesia. Kualitasnya bisa dilihat sendiri, bagus dan disiplin,” katanya.

Manager Gresik United, Bagoes Cahyo Yuwono, menambahkan pemain asal Eropa Timur yang dibawa oleh agen Gabriel Budi dari Indo Bola tak lepas dari sistem marketing profesional. Agen sukses meyakinkan klub dan kualitas pemain yang ditawarkan bukan asal comot.

“Pemain Eropa Timur kualitasnya meyakinkan. Dari yang ditawarkan oleh agen, rata-rata bagus. Harganya juga tidak terlalu mahal,” kata Bagoes.

Selain itu, dalam hal verifikasi pemain asal Eropa Timur paling rapi soal urusan dokumen. Sekretaris PT Liga Indonesia Tigor Shalomboboy mengatakan, dari sekian banyak pemain asing yang diverifikasi pemain asal Eropa Timur mendominasi.

“Ada 14 pemain yang sudah beres administrasinya, mayoritas berasal dari Eropa Timur,” katanya.