Diskriminasi bukan hanya dialami oleh pesepakbola berkulit hitam, tetapi juga pemain yang menyukai sesama jenis alias gay. Pernyataan itu dituangkan kiper Portsmouth, David James (36), dalam sebuah artikel di harian The Observer.
“Pemain gay juga membutuhkan dukungan di tempat kerja, sayang sekali hal itu sulit sekali didapatkan. Di bidang hiburan lainnya kita bisa menerima kehadiran seorang megabintang homoseksual. Mengapa hal serupa tidak bisa terjadi di dunia sepakbola?” ujar James.
Eks penjaga gawang Liverpool ini juga menyarankan agar rekan-rekannya sesama pemain bola berani mengungkapkan identitas seksual mereka, seperti yang dilakukan oleh Justin Fashanu. Pada 1990, mantan pemain West Ham United ini mengumumkan kepada publik bahwa dirinya adalah homoseksual. Namun, delapan tahun kemudian, ia bunuh diri setelah dituding sebagai pelaku pelecehan seksual terhadap remaja berusia 17 tahun di Amerika.
(Penulis: Wieta Rachmatia)