Hingga Detik Ini Inter Masih Cintai Mourinho

By Peksi Cahyo Priambodo - Jumat, 6 Maret 2015 | 19:17 WIB
Diego Forlan (Julian Finney/Getty Images)

Jose Mourinho memang telah hengkang hampir lima tahun lalu dari Internazionale. Namun, hingga detik ini Nerazzurri masih mencintai pelatihnya itu dan berharap bisa kembali menangani timnya seperti dahulu kala.

Hal ini disampaikan oleh mantan striker Inter, Diego Forlan. Meski hanya satu musim membela La Beneamata dan tidak pernah dilatih langsung oleh Mourinho, namun pemain yang kini membela Cerezo Osaka itu merasakan ada sesuatu yang telah ditinggalkan oleh manajer Chelsea itu.

"Sebelumnya saya tidak pernah berada di sebuah klub di mana para pemain berbicara begitu banyak tentang manajer mereka seperti yang mereka lakukan kepada Jose Mourinho di Inter," tulis Forlan di The National.

Meski begitu, Forlan yang baru bergabung dengan Inter awal musim 2011/12, atau satu musim setelah Mourinho hengkang, menilai bahwa hal tersebut dilakukan para pemain Inter bukan karena kebencian, namun rasa cinta yang mendalam kepada sang pelatih.

"Mourinho meninggalkan Inter sebagai peraih treble: juara Liga Champion, Serie A, dan Coppa Italia. Namun, tidak satupun dari penerusnya yang mampu mendekati prestasinya," lanjut Forlan.

"Bukan hanya para pemain yang mencintainya, tapi semua orang di klub itu. Saya diberitahu bahwa pintu mereka akan selalu terbuka baginya untuk kembali."

Rasa cinta itu juga tidak hanya datang dikarenakan Inter berhasil meraih banyak gelar bersama Mourinho. Semua orang yang ada di Inter merasa aman dan nyaman atas perlindungan yang ditunjukkannya dari pihak luar.

"Bagi sebagian pemain, berbicara mengenai hal baik tentang pelatih mereka itu adalah tidak biasa. Tidak hanya karena dia berhasil memenangkan gelar, namun para pemain merasa mendapat dukungan, terlindungi dari tekanan, dan melindungi mereka dari kritik dari pihak luar yang sengaja ia arahkan kepada dirinya sendiri."

Forlan pun merasa bahwa sosok seperti Mourinho lah yang dibutuhkan klub-klub di Serie A untuk bisa mengembalikan kejayaan kompetisi sepak bola tertinggi mereka seperti dahulu kala. Kini sepak bola Italia sudah tertinggal jauh oleh La Liga Spanyol dan Premier League Inggris, bahkan sudah tersalip oleh Bundesliga Jerman.