Tekad Djohar Arifin Mereformasi Kompetisi Nasional

By Aning Jati - Kamis, 26 Maret 2015 | 11:41 WIB
Djohar Arifin Husin, Ketua Umum PSSI. (Peksi Cahyo)

Selama memimpin PSSI khususnya setelah penyatuan dua kepengurusan yang terpecah, Djohar Arifin Husin mengaku langsung membuat beberapa gebrakan. Langkah tersebut dianggap sebagai modal yang baik untuk kampanye guna kembali memimpin PSSI jika terpilih dalam Kongres Pemilihan, 19 April nanti di Surabaya.

“Di kompetisi, kami melihat kompetisi Divisi Satu, Dua dan Tiga di daerah selama ini tidur, sehingga kami bentuk Liga Nusantara yang dimulai dari tingkat provinsi. Pada tingkat provinsi didapatkan juara lalu, kami ranking untuk masuk nasional dan selanjutnya promosi ke Divisi utama. Lalu Divisi Utama, kami hilangkan pemain asing dan di LSI kami batasi hanya tiga pemain asing,” ucap Djohar Arifin Husin.

Pembatasan pemain asing ini diharapkan membuka kesempatan pada pemain lokal untuk menunjukkan kualitas mereka dalam kompetisi. Keputusan itu dinilai membuka lahan baru bagi para pemain muda.

“Pada musim 2013, di LSI hampir terdapat 250 pemain asing yang berkompetisi di Indonesia. Namun pada tahun 2014 ini kami terus kurangi secara signifikan. Musim ini hanya akan ada maksimal 54 pemain asing saja di Indonesia,” tutur Djohar.

Pengurangan pemain asing ini diharapkan juga mengurangi beban pengeluaran klub yang dinilai terlalu besar guna membayar pemain asing. ”Boleh dibilang mengontrak pemain asing itu pemborosan jika kualitas mereka kurang bagus dan tidak mendongkrak kualitas kompetisi nasional,” ungkap Djohar Arifin Husin.