Crespo Pakai Ilmu Mourinho, Ancelotti, dan Bielsa

By Firzie A. Idris - Minggu, 5 Juli 2015 | 22:08 WIB
(Valerio Pennicino / Stringer)

Manajer baru Modena, Hernan Crespo, sudah banyak belajar dari Carlo Ancelotti, Jose Mourinho, dan Marcelo Bielsa. Setelah satu tahun bertugas melatih tim muda Primavera Parma, bomber legendaris ini harus hengkang dari Ennio Tardini karena kebangkrutan klub. Kini. dia akan berkompetisi di Serie B bersama Canarini.

"Saya belajar dari tiga pelatih saya: Ancelotti, Mourinho, dan Bielsa," kata Crespo kepada La Gazzetta dello Sport seperti dikutip Football Italia.

"Dari Jose, saya mengambil metode motivasinya. Tidak ada pelatih yang bisa membakar api semangat pemain seperti dia. Saya mengagumi Ancelotti dalam menciptakan hubungan kondusif dengan para pemain. Adapun Bielsa, dia fantastis dalam meningkatkan kemampuan pemain di bidang teknis dan taktikal. Ketika di timnas Argentina, saya belajar banyak darinya."

Pria kelahiran Florida, Argentina, ini mengungkapkan kesiapannya dalam memimpin sebuah tim, sembari menceritakan strategi yang akan dia terapkan.

"Saya siap untuk ini dan saya tidak takut menjadi terlalu lelah. Saya akan mengamati pemain saya sebelum memutuskan sebuah sistem," tutur pencetak 35 gol dari 64 laga bersama Tim Tango ini.

"Saya dapat mengatakan bahwa ide saya dalam sepakbola melibatkan permainan intensitas tinggi, agresi, dan bermain bola dari kaki ke kaki. Saya tidak suka orang-orang yang hanya berjalan di lapangan dan berharap hasil akan datang. Kami harus menguasai lapangan," lanjut pesepak bola berusia 39 tahun yang berulang tahun pada hari ini (6/7/2015 tersebut).

"Saya berjanji kepada penggemar Modena, bahwa kami akan bekerja keras dan berkeringat. Para pendukung harus melihat kami berlari dan berjuang. Hal ini membutuhkan komitmen dan rasa hormat kepada orang-orang yang sudah mengeluarkan uang untuk membeli tiket."

Crespo berharap seluruh anggota Canarini bisa mengikuti semangat tempur mantan rekannya di AC Milan, Gennar Gattuso. "Kami harus memberikan hati dan jiwa, seperti yang dilakukan teman saya, Gattuso, untuk Milan."