Kadeisha Buchanan, Belajar dari Pengalaman Pahit

By Ade Jayadireja - Rabu, 1 Juli 2015 | 12:24 WIB
Kadeisha Buchanan (AFP)

Kadeisha Buchanan hanya bisa menangis ketika wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan Kanada versus Inggris pada perempat final Piala Dunia Wanita 2015 (27/6/2015). Dalam laga yang berlangsung di BC Place Stadium itu, Kanada kalah 1-2.

Dukungan dari 54,027 penonton di stadion tak mampu membangkitkan Kanada. Tertinggal 0-2 pada babak pertama, tim tuan rumah hanya bisa mencetak satu gol balasan lewat kaki Christine Sinclair.

Kegagalan di PD Wanita 2015 menjadi momen menyakitkan bagi Buchanan. Meski demikian, ia mengaku memetik banyak pelajaran.

"Turnamen telah berakhir bagi kami. Akan tetapi, kami masih punya hal besar di masa depan," tutur Buchanan.

"Saya belajar sesuatu dalam setiap pertandingan, sesi latihan, dan momen yang saya habiskan bersama rekan-rekan. Mereka sejajar dengan pemain-pemain hebat di olah raga ini," imbuh bek berusia 19 tahun itu.

Pertahanan Kanada sangat kokoh dengan kehadiran Buchanan. Dalam tiga pertandingan fase grup, skuat asuhan John Herdman hanya kebobolan satu gol.

Buchanan mengawali karier profesionalnya bersama Toronto Lady Lynx pada 2013. Tahun berikutnya, ia merapat ke Ottawa Fury.