Kabar Persibo Bojonegoro bakal aktif lagi dan terjun di Piala Kemerdekaan membuat striker Arema Cronus, Samsul Arif, girang. Sebab, Persibo merupakan klub profesional pertama dari putra daerah Bojonegoro itu.
"Persibo sudah jadi identitas saya, karena itu klub asal saya," kata Samsul.
Namun, dia belum mengetahui siapa yang akan mengelola Laskar Angling Darmo ke depan. Sebab, selama ini Samsul hanya mengikuti pemberitannya lewat media.
"Saya harap Persibo dikelola lebih baik," tegas pemain 30 tahun itu.
Sejak musim 2013, Persibo tak lagi beraktifitas. Mereka mendapatkan sanksi dari PSSI karena pengaturan skor di ajang Piala AFC.
Momen itu dianggap sangat memalukan karena Laskar Angling Darma saat itu jadi wakil Indonesia di Piala AFC. Persibo selalu kalah telak. Selain itu, gaji pelatih dan pemain juga tak terbayar.
Samsul berharap kejadian itu tak terulang lagi. Jika dikelola dengan baik, sebenarnya Persibo bisa berprestasi dan melahirkan pemain hebat seperti Nur Iskandar dan Novan Setyo Sasongko yang kini bermain di Semen Padang.
Samsul membela Persibo selama dua edisi, yaitu musim 2005-2009 dan 2010-2012. Dia pernah mencatatkan diri sebagai top skor Piala Indonesia musim 2009. Gelar juara Piala Indonesi baru dipersembahkan musim 2012.
Tidak menutup kemungkinan pemain santun ini kembali lagi ke Persibo jika klub itu dikelola secara profesional. Namun, tidak dalam waktu dekat.
"Tidak perlu ditanya lagi kalau keinginan kembali pasti ada. Tetapi sekali lagi harus dikelola yang baik," tegasnya.
Perlu diketahui, selama ini Samsul tidak pernah bermain jauh dari Bojonegoro. Hingga usianya menginjak 30 tahun, Samsul hanya main di Bojonegoro, Persela Lamongan dan Arema Cronus Malang. Semua klub itu masih berada di Provinsi Jawa Timur.