RETRO: Atep Matang karena Kecewa

By Caesar Sardi - Selasa, 7 Juli 2015 | 05:00 WIB
Ilustrasi. (Dok. BOLA)

kawan seangkatan di U-20 terpental dari timnas, Atep menembus tim senior.

Pintu timnas terbuka saat ia memperkuat timnas pada Piala Asia U-20 di Malaysia 2004. Penampilan apik selama di timnas membuat Persija langsung melamar Atep. Tawaran itu tak ia sia-siakan. Namun, keputusan tersebut justru berakibat buruk buat pemain didikan SSB UNI Bandung ini.

PSSI memerintahkan pemain timnas U-20 tetap berkumpul dan dititipkan di Persiba Bantul. Lantaran sudah mantap memilih Persija, Atep menolak.

Akibatnya, bersama Bobby Satria, yang memilih Persita, Atep diskors setahun. “Satu musim hanya berlatih tanpa bertanding adalah salah satu masa tersulit dalam karier saya,” kenang Atep.

Saat masa skorsingnya habis, Atep tetap dikontrak Persija. “Terima kasih untuk Persija, yang memperpanjang kontrak meski saya belum bisa menyumbangkan tenaga,” ucapnya.

Pintu timnas kembali terbuka saat tim U-23 melakukan pelatnas di Belanda pada 2006. Namun, Atep lagi-lagi kecewa. Ia dicoret tim akibat mengidap hepatitis. “Sedih sekali karena saya juga ingin menimba ilmu di Belanda,” ucap sulung dari tiga bersaudara ini.

Namun, kekecewaan beruntun membuat Atep kian matang. Setelah dicoret timnas U-23, Atep menembus timnas senior dan membela timnas senior di Merdeka Games dan Piala AFF.

Kala kursi pelatih timnas yang diduduki Peter Withe diambil alih Ivan Kolev, Atep tetap dipilih untuk memperkuat timnas senior di Piala Asia 2007.

“Kini fokus saya adalah mempersembahkan gelar buat Persija. Juara Copa adalah target yang realistis. Tapi, kami harus berkonsentrasi karena di Copa tiap partai ibarat final,” ujar Atep.

(Penulis: Erwin Fitriansyah)