Persijap Tetap Mainkan Pelaku Sepak Bola Gajah

By Tulus Muliawan - Sabtu, 30 Mei 2015 | 19:00 WIB
Persijap (merah), kembali diperkuat Anam Syahrul. (Gonang Susatyo/Bolanews)

Bek Anam Syahrul termasuk salah satu pemain yang dikenai sanksi oleh PSSI karena kasus sepak bola gajah di kompetisi Divisi Utama musim lalu. Saat itu, Anam membela PSIS Semarang yang menghadapi PSS Sleman dalam laga di komplek Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta.

Dalam laga akal-akalan yang berakhir 3-2 untuk PSS itu, semua pemain dari kedua tim dikenai sanksi tidak boleh beraktivitas sepak bola.

Hukumannya bervariasi dari percobaan sampai sanksi seumur hidup. Termasuk di antaranya Anam yang kena hukuman lima tahun tidak boleh beraktivitas di sepak bola.

Meski demikian, Anam tetap akan memperkuat Persijap Jepara di ajang Piala Polda Jateng 2015. Pemain asli Jepara ini pun sudah dimainkan saat Persijap mengalahkan Persis Solo 2-1 di laga perdana Piala Polda Jateng.

Tampilnya Anam sempat dipertanyakan Persis. Namun, dirinya tetap bisa diturunkan karena turnamen itu tidak di bawah PSSI.

“Sanksi untuk dia berlaku pada aktivitas sepak bola di bawah PSSI. Sementara, turnamen ini tidak di bawah PSSI. Turnamen ini pun tak beda dengan tarikan kampung (tarkam). Karena tidak masuk agenda PSSI, dia bisa tampil,” kata pelatih Persijap, Anjar Jambore Widodo.

“Jadi, keberadaan dia tak perlu dipersoalkan. Saya pun tetap akan memainkannya saat melawan PSIS. Dia sudah berkeluarga. Tentu dia butuh pemasukan untuk keluarganya dengan mengikuti turnamen ini,” jawabnya.

Tak hanya Anam, para pemain PSS yang dikenai sanksi juga sempat tampil dalam sebuah laga uji coba. Bergabung dalam tim PSS All Star, mereka beruji coba melawan Arema Cronus, 23 Mei lalu.

Anam akan melakukan reuni dengan PSIS dalam laga di Stadion Jatidiri, Semarang, Minggu (31/5). Anjar mengungkapkan PSIS lebih diunggulkan dalam Derbi Pantura ini.

"Saya selalu ditanya apa target Persijap di Semarang. Bagi kami bila memetik hasil imbang saja sudah bagus karena PSIS tim yang bagus. Mereka lebih diunggulkan,” ujar Anjar.