23, I Gede Widiade, adalah isu murahan yang dilemparkan oleh seseorang dengan motif tertentu. Gede menolak mentah-mentah jika anak buahnya terlibat dalam aksi pengaturan skor yang berujung pada kekalahan Indonesia U-23 dari Thailand U-23 dan Vietnam U-23, 0-5.
”Buat apa saya menanggapi isu itu. Siapa yang melontarkan isu tersebut saya tahu persis apa pekerjaannya, di mana rumahnya dan apa motifnya selama ini. Dia memang lagi butuh pekerjaan,” kata Gede.
Namun Gede tidak akan menuntut balik dengan si pelapor. “Buat apa? Buang-buang energi saja. Laporan itu sudah masuk ke polisi, ya mari kita tunggu saja kebenarannya. Tapi saya yakin tidak benar semua tuduhan itu,” kata Gede.
Sebagai manajer tentunya Gede menjadi pihak yang terpukul. Selama ini ia sudah mengeluarkan uang hingga ratusan juta demi mencari sekeping emas di SEA Games lalu. Nilai yang sudah ia keluarkan itu seakan tak dihargai sama sekali saat tuduhan kegagalan karena suap mencuat.
”Saya sudah mengeluarkan banyak uang untuk tim itu, bahkan bonus kemenangan yang saya berikan untuk para pemain lebih besar dari tuduhan itu. Dari mana Logikanya pemain akan terkena suap jika bonus yang mereka terima saja lebih besar,” kata Gede yang mengaku memberikan bonus lebih dari 500 juta rupiah kepada Evan cs. dalam tiga kemenangan Indonesia U-23 di SEA Games lalu.