Candra Wijaya: Angga/Ricky Penerus Ahsan/Hendra

By Tulus Muliawan - Selasa, 18 Agustus 2015 | 14:20 WIB
Candra Wijaya (kiri) dalam acara Yonex The Legends Vision di Jakarta, Senin (17/8/2015). (Fernando Randy/BOLA)

Mantan pemain ganda putra Indonesia, Candra Wijaya, mengaku bangga dengan pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang berhasil meraih medali emas pada Kejuaraan Dunia 2015.

Ahsan/Hendra sukses menjadi yang terbaik setelah mengalahkan pasangan asal Tiongkok, Liu Xiaolong/Qu Zihan, dengan dua gim sekaligus, 21-17, 21-14, di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (16/8/2015).

"Saya sebagai mantan pemain sangat bangga. Sejak awal saya selalu dukung Ahsan/Hendra secara moril. Kami selalu berkomunikasi. Hasil terbaik yang diraih tentunya adalah kesuksesan bersama. Selamat juga untuk para pelatih dan pengurus," kata Chandra, saat ditemui pada acara The Legends Vision di Jakarta, Senin (17/8/2015).

Candra mengatakan, ganda putra masih menjadi andalan bagi bulu tangkis Indonesia pada Olimpiade 2016 yang akan diselenggarakan di Rio de Janeiro, Brasil. "Target yang kita inginkan memang di ganda putra. Hanya masalah kemauan, persiapan, dan strategi. Banyak cara untuk menempuh target tersebut," ujar Candra.

Pada kesempatan itu, Candra pun menyatakan Indonesia memiliki banyak pasangan ganda putra potensial yang bisa dijadikan sebagai suksesor Ahsan/Hendra. Salah satu pasangan yang disebut Candra adalah Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi.

"Tantangan terbesar selanjutnya tentu akan dipegang oleh pasangan Angga/Ricky. Kemudian di bawahnya lagi ada Markus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Mudah-mudahan mereka bisa memegang tongkat estafet untuk ke depan," tutur Candra.

Candra dikenal sebagai pemain ganda putra yang pernah berpasangan dengan Tony Gunawan dan Sigit Budiarto. Candra pernah medali emas pada Olimpiade 2000 di Sydney, Australia. Kala itu, ia berpasangan dengan Tony.

Selain prestasi di Olimpiade, Candra juga tercatat pernah meraih sejumlah gelar lain, di antaranya juara All England 1999 (dengan Tony) dan juara dunia 1997 (dengan Sigit).