Inggris Wanita Jadi Korban 'Kekejaman' Sepak bola

By Indra Citra Sena - Kamis, 2 Juli 2015 | 23:26 WIB
Laura Bassett, merasa bersalah karena mencetak gol bunuh diri. (Geoff Robins/AFP)

Kejam. Kata tersebut mencerminkan hasil pertandingan semifinal Piala Dunia Wanita 2015, Rabu (1/7), bagi kubu Inggris. Tim Singa Betina mesti mengubur mimpi menembus final untuk pertama kalinya akibat kalah secara dramatis dari Jepang.

Penyebab kegagalan Inggris terjadi pada pengujung laga, tepatnya menit ke-90+2. Bek Laura Bassett berniat memotong umpan silang Jepang, tapi bola justru meluncur ke arah gawang sendiri, membentur mistar lalu memantul ke tanah dan melewati garis gol, tetapi keluar lagi.

Bassett sempat menghampiri wasit dan melakukan protes karena ia tak percaya telah melakukan gol bunuh diri. Namun, upaya tersebut sia-sia mengingat asisten wasit telah mengangkat bendera tanda pengesahan gol.

Kesalahan Bassett membuat Inggris tertinggal 1-2 dari Jepang. Sebelumnya, kedua tim bermain sama kuat setelah masing-masing kubu sukses menyarangkan gol melalui eksekusi penalti, yakni Aya Miyama (Jepang; 33’) dan Fara Williams (Inggris; 40’).

Berselang semenit setelah gol bunuh diri Bassett, suara peluit akhir membahana dan para pemain Inggris pun tertunduk meratapi kekalahan. Kamera televisi menangkap momen ia tengah menangis tersedu-sedu akibat merasa bersalah.

“Seperti inilah sepak bola. Terkadang tampak kejam, tapi kami tetap harus meninggalkan lapangan dengan kepala tegak. Kami sudah memberikan segalanya buat Inggris,” ujar kapten tim, Steph Houghton, seperti dikutip dari The Telegraph.