Duel One on One, Jonathan Tahir Merasa Sudah Tua

By Jalu Wisnu Wirajati - Selasa, 1 September 2015 | 13:08 WIB
Jonathan Tahir (kanan) bersama Managing Director NBA Asia Scott Levy saat mendukung Junior NBA. (Eko Widodo/BOLA)

Ada pemandangan menarik usai pergelaran pengumuman Junior NBA All-Star 2015, Minggu (30/8) di Pluit Village, Jakarta Utara. Jonathan Tahir (28),co-chair Tahir Foundation, bermain bola basket melawan pelatih Junior NBA, Christofer Sumner.

Sumner dan Jonathan bermain one-on-one. "Pertandingan ini seru. Ia bagus bermain namun jarang berlatih," kelakar Sumner.

Bagaimana rasanya bertanding one-on-one melawan coach Sumner? "Dia memang bagus. Dari beberapa kali mencoba, saya merasa sudah tua sekarang," ucap pria berusia 28 tahun lulusan NUS (Singapura) ini.

Tentu saja Jonathan juga hanya bercanda. Sumner lebih bugar karena sehari-hari sigap menjaga kebugaran. Sedangkan Jonathan sehari-hari sibuk di grup Mayapada yang bergerak di bidang perbankan, asuransi, healthcare, ritel, real estat, dan media.

Yayasan Tahir adalah pendukung program Junior NBA 2015. Ia memberikan beasiswa $1000 (sekitar Rp 14 juta) kepada 14 pebasket Junior NBA All-Star, 6 pelajar, dan 5 pelatih. Untuk pelatih, masing-masing berhak dana pelatihan $3000 (Rp 42 juta).

"Saya senang dengan antusiasme yang diberikan peserta. Para pemain terlihat bersemangat dan berjuang untuk lolos ke tim All-Star," tambah Jonathan. "Para pelatih pun demikian. Saya puas," ucap Jonathan.

Yayasan Tahir adalah organisasi non-profit yang bertujuan membantu individu dan komunitas yang membutuhkan, terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan pelayanan umum.

Terus mendukung Junior NBA? "Tentu saja. Saya juga senang bada bola basket," ucap Jonathan yang kelahiran Singapura, 26 Februari 1987 ini.