Tim Transisi Gelar Sarasehan Sepak Bola Nasional

By Ary Wibowo - Jumat, 4 September 2015 | 17:22 WIB
Pintu gerbang Kantor PSSI di Senayan, Jakarta, disegel oleh massa dari Pecinta Sepakbola Indonesia, Minggu (19/4/2015). Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menjatuhkan sanksi administratif kepada PSSI yang isinya memutuskan pemerintah tidak (KOMPAS / AGUS SUSANTO)

Tim Transisi akan menggelar Sarasehan Sepak Bola Nasional (SSN). Sasaran dari sarasehan ini adalah untuk menjelaskan komitmen pemerintah dalam melakukan perbaikan serta menuju sepak bola bersih.

"Kami ingin cari tahu secara detail apa permasalahan yang terjadi saat ini dan akan mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada," kata anggota Tim Transisi, Zuhairi Misrawi seperti dikutip dari Antara, Jumat (4/9/2015).

Menurut Zuhairi, SSN rencananya akan digelar di Jakarta pada akhir September. Hanya saja untuk waktu detail pelaksanaannya saat ini masih dibahas oleh tim yang diketuai oleh Bibit Samad Rianto itu.

Demi menyukseskan sarasehan yang menjadi bagian dari program pemerintah ini, Tim Transisi akan mengundang banyak pihak mulai pelaku sepak bola nasional, pengamat, Tim Sembilan, mahasiswa, suporter, SSB, kejaksaan, kepolisian, imigrasi, perpajakan hingga ICW.

"Kami juga akan mengundang perwakilan federasi sepak bola Jepang dan Australia. Selain itu, kami juga akan mengundang pakar pembinaan usia dini dari Inggris," tuturnya.

Zuhairi menjelaskan, diundangnya tiga pihak asing dalam sarasehan yang rencananya digelar dua ini ada beberapa pertimbangan. Untuk federasi Jepang dinilai karena mampu membuat kompetisi yang bagus dan saat ini mampu menjadi salah satu negara terkuat di Asia.

Untuk Australia dinilai cukup sukses dalam restrukturisasi kepengurusan federasi sepak bola setempat dan hasilnya mampu bangkit dari keterpurukan. Sedangkan pakar pembinaan usia muda asal Inggris diharapkan mampu menularkan ilmunya.

"Nantinya hasil sarasehan ini akan menjadi acuan untuk dibawa ke Kongres Luar Biasa (KLB)," ujarnya.

Tim Transisi yang ditunjuk pemerintah untuk mengendalikan persepakbolaan nasional pasca PSSI dibekukan telah menjalankan beberapa program. Yang berjalan saat ini adalah pelaksanaan Piala Kemerdekaan yang diikuti 24 klub Divisi Utama.

Ke depannya, Tim Transisi akan merancang kompetisi di semua jenjang mulai usia muda hingga kompetisi paling tinggi yaitu Indonesia Super League (ISL).