Roma Primadona Transfer Serie A

By Kamis, 3 September 2015 | 18:11 WIB
Roma, mendapat pemasukan besar tanpa kehilangan pemain pilar. (Luciano Rossi/Getty Images)

Inter, Juventus, dan Roma merupakan tim Serie A yang mendapatkan pemasukan terbanyak di bursa transfer musim panas 2015/16.

Inter meraup 90,42 juta euro (1,4 triliun rupiah) dari hasil penjualan pemain. Juventus (75,50) dan Roma (74,25) beriringan di bawah Tim berjulukan Il Biscione (Sang Ular Besar) itu.

La Gazzetta dello Sport memberi poin 7,5 buat Inter serta Roma terkait manuver mereka di bursa transfer. Nilai itu adalah yang paling tinggi dibandingkan kontestan Serie A 2015/16  yang lain. Juventus mendapatkan nilai tujuh.  

Media lain, Sportmediaset, punya penilaian berbeda dengan menempatkan Roma sebagai juara di bursa transfer. Tim Serigala diberikan poin 7,5 oleh media yang berbasis di Milano, Italia itu.

Ada alasan kenapa manuver Roma di bursa transfer dinilai paling oke ketimbang Inter, Juventus, atau tim-tim Serie A lain. Roma bisa mendapatkan pemasukan besar dengan menjual pemain-pemain yang tak masuk rencana pelatih Rudi Garcia semodel Andrea Bertolacci (ke Milan/25 juta euro), Alessio Romagnoli (Milan/25), Mattia Destro (Bologna/8,5), Mapou Yanga-Mbiwa (Lyon/8), dan Jose Holebas (Watford/2,5).

Di lain sisi, kantong Inter dan Juventus bisa menebal lantaran mereka menjual bintang andalan. Pemasukan terbesar Inter datang dari hasil penjualan Mateo Kovacic (35 juta euro) ke Real Madrid. Elemen kreatif Il Biscione kian berkurang seiring hengkangnya Hernanes menuju Juventus (11 juta euro).

Setidaknya, sampai pekan kedua Serie A 2015/16, Inter bisa tenang lantaran mereka bisa selalu meraup kemenangan meski tak lagi diperkuat Kovacic. Dampak paling buruk dirasakan Juventus yang memutuskan melego Arturo Vidal (Bayern Muenchen/37) dan Carlos Tevez (Boca Juniors/ 6,5). Juve mengalami kekalahan dalam dua pekan perdana Serie A 2015/16.

Melepas metronom permainan tim musim lalu, Andrea Pirlo, secara cuma-cuma ke New York City, lantas terlihat sebagai sebuah kesalahan besar manajemen Si Nyonya Tua mengingat sang pemain sebenarnya masih terikat kontrak sampai 2016.