Pekan Pertama Sinyal Inter Butuh Formasi 4-3-3

By Beri Bagja - Kamis, 27 Agustus 2015 | 19:03 WIB
Ezequiel Lavezzi, diinginkan Inter guna menyempurnakan formasi. (JUAN MABROMATA/AFP/Getty Images)

 Hasil laga pekan pertama Serie A musim ini mencerminkan bahwa materi Inter belum lengkap sesuai keinginan pelatih Roberto Mancini.

Saat menjamu Atalanta (23/8), Inter menang dengan skor tipis 1-0 setelah lawan bermain dengan 10 orang. Mancini memasang skema 4-3-1-2 sebagai pakem sebelas awal, tapi tak kunjung melahirkan gol. Upaya Inter baru berhasil ketika sang arsitek memodifikasi pola menjadi 4-3-3 di lima menit terakhir waktu normal.

Ketika itu, Mancini menarik keluar gelandang Marcelo Brozovic, yang digantikan striker debutan berusia 18 tahun, Rey Manaj. Dengan menggunakan susunan itu, Manaj menemani Stevan Jovetic dan Rodrigo Palacio sebagai trio penyerang.

Rey Manaj, melakoni debut. (Claudio Villa/Getty Images)

Dalam waktu singkat, Inter mengunci kemenangan via gol Jovetic di menit-menit terakhir. Barangkali kejadian itu menjadi sinyal bahwa pola 4-3-3 yang memang diidamkan Mancini lebih menjanjikan hasil bagus.

Stevan Jovetic, mencetak gol kemenangan Inter. (Claudio Villa/Getty Images)

Namun, sosok “sehijau” Manaj belum dapat dijadikan tumpuan reguler di tim utama. Wajar kalau klub masih bersikeras menyempurnakan materi tim dengan kedatangan penyerang sayap top. Karena itulah Mancini bersikeras ingin mendatangkan andalan Wolfsburg, Ivan Perisic sebagai pilihan teratas.

Kandidat kedua lebih menarik atensi karena memunculkan kembali sosok Ezequiel Lavezzi. Di luar Perisic-Lavezzi, Inter juga telah membuka negosiasi dengan Erik Lamela.