Soal ISL, Menpora Tak Beri Jawaban Pasti

By Aloysius Gonsaga - Sabtu, 15 Agustus 2015 | 23:30 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi bersama anggota tim transisi Zuhairi Misrawi dan para manajer klub serta wasit usai bertemu Presiden Joko Widodo di istana kepresidenan, Jumat (7/8/2015). (KOMPAS.com/Sabrina Asril )

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mendukung Presiden Joko Widodo untuk mendorong pelaksanaan kompetisi sepak bola nasional. Namun, Menpora tak berani memberikan jawaban pasti terkait rencana Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menggelar Indonesia Super League (ISL).

Komite Eksekutif (Exco) PSSI telah menetapkan 15 keputusan pada rapat Senin (3/8/2015). Salah satunya yakni menggelar ISL tanpa perubahan komposisi peserta pada Oktober 2015.

Saat dikonfirmasi soal sikap terhadap ISL, Menpora menjawab, "Kita lihat nanti. Sebanyak-banyaknya kompetisi harus didorong."

Sementara itu, Tim Transisi bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tengah menggelar Piala Kemerdekaan yang dimulai Sabtu (15/8/2015). Jokowi turut hadir di Stadion Maulana Yusuf, Serang, guna membuka turnamen.

Jokowi mengaku mendukung setiap kompetisi nasional yang bakal digelar. Namun, Menpora diberi wewenang untuk menyortir kompetisi tersebut.

"Seperti kata beliau (Jokowi), kompetisi harus didorong semua. Untuk mendorongnya tentu syarat juga harus dipenuhi. Siapa pesertanya, operatornya, dan lain-lain," lanjut pria asal Ngawi tersebut.