Kone Menepi Sementara

By Caesar Sardi - Selasa, 6 Oktober 2015 | 17:30 WIB
Ilustrasi. (Dok. BOLA)

Persiapan Arema Cronus untuk menghadapi laga kedua semifinal Piala Presiden (11/10) menemui ganjalan. Dua gelandangnya, Lancine Kone dan I Gede Sukadana, harus berkutat dengan cedera.

Kedua nama itu terpaksa berlatih secara terpisah dari tim serta tidak bisa dilibatkan untuk persiapan taktik dan strategi di Stadion Gajayana, Malang, Senin (5/10).

Kone mengalami masalah dengan engkel kiri, sedangkan Sukadana hamstring paha kanan. Keduanya mendapatkan cedera saat bermain di leg I melawan Sriwijaya FC di Stadion Kanjuruhan, Kab. Malang (3/10).

“Cederanya tidak terlalu parah. Semoga nanti bisa bermain sejak menit awal. Hanya, saat pemulihan mereka harus berlatih terpisah dulu,” kata Yanizar Lubis, fisioterapi Arema Cronus.

Saat ini, Arema punya waktu lima hari ke depan untuk mengembalikan kondisi dua gelandang itu.

Khusus Kone, Singo Edan sangat membutuhkan tenaganya sebab ia adalah andalan Arema saat membangun serangan.

Peran Sukadana masih bisa digantikan oleh Hendro Siswanto atau Ferry Aman Saragih. Kemungkinan Ahmad Bustomi, yang kembali ke Tanah Air pertengahan pekan ini, untuk tampil juga tetap terbuka.

“Pada duel pertama memang lini tengah yang tidak sesuai skenario. Nanti pada laga kedua akan lebih baik. Peluang Bustomi untuk bermain tetap terbuka, tapi kami harus menunggu dia kembali latihan untuk lihat kondisinya,” kata pelatih Arema, Joko Susilo.

Saat duel pertama, Arema kehilangan dua gelandang dan satu striker karena akumulasi kartu, yakni Ferry Aman Saragih, Juan Revi, dan Samsul Arif.

Terkait lokasi leg kedua, CEO Arema Cronus, Iwan Budianto mengaku tidak peduli timnya akan bermain di mana.

“Justru lebih baik bermain di Palembang, tentu dengan catatan tidak ada gangguan asap. Di sana, Sriwijaya lebih tertekan harus menang oleh suporternya sendiri, seperti yang pemain kami alami saat leg pertama,” kata Iwan.

Terlepas dari harapan itu, Iwan tetap optimistis anak buahnya bisa memenangi laga.

“Target itu pekerjaan rumah kami dan pelatih untuk membakar semangat anak-anak,” ucapnya.

Penulis: Iwan Setiawan/Kukuh Wahyudi