Vita Marissa Kembali ke Pelatnas

By Kamis, 7 Januari 2016 | 18:07 WIB
Pemain ganda Indonesia, Vita Marissa (kiri) ketika tampil di babak semifinal Indonesian Masters bersama Komala Dewi di GOR Cakrawala, Malang, 5 Desember 2015 (BADMINTON INDONESIA)

Pemain spesialis ganda Indonesia, Vita Marissa, akan kembali ke pelatnas setelah klubnya PB Djarum memberinya izin untuk bergabung.

"Vita punya hak mutlak ke pelatnas setelah menjadi juara pada Kejurnas 2015 bersama Rafiddias Akhdan Nugroho. Kami sudah mendapat surat persetujuan dari Vita tadi malam untuk kembali ke pelatnas," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Rexy Mainaky di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Kamis (7/1/2016).

Rencananya Vita akan bergabung pekan depan dengan status sebagai pemain. Namun, Vita tidak akan turun sebagai pemain yang ditargetkan untuk meraih prestasi.

"Kemampuan Vita dalam membimbing pemain muda dibutuhkan pelatnas. Dia sukses membawa pemain seperti Rafiddias dan Praveen Jordan sehingga bisa masuk pelatnas dan prestasinya bisa bersaing di tingkat dunia," ucap Rexy yang merupakan peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 bersama Ricky Soebagja itu.

Vita diharapkan bisa membagi ilmu dan pengalamannya kepada pemain pelatnas setelah dia berhasil membawa sejumlah pemain junior sukses pada persaingan bulu tangkis dunia. Vita sempat mengumumkan rencana pensiun pada Desember 2015 setelah tampil pada turnamen Indonesian Masters.

"Peran Vita nantinya lebih banyak memberi motivasi dan pengalaman kepada para pemain junior di pelatnas. Jadi, dia tidak turun sebagai pemain yang akan mengikuti turnamen. Tugasnya secara lebih rinci akan didiskusikan nanti bersama klub asalnya.

"Untuk kemungkinan Vita menjadi pelatih pelatnas, bisa saja. Jika dia memiliki kapabilitas, kenapa tidak?" ujar Rexy.

Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin memberi izin kepada Vita untuk kembali ke pelatnas. Semula, Vita akan menjadi pelatih di klub tersebut.

"Kami membujuk Vita untuk kembali ke pelatnas. Tetapi, dia memberi syarat agar tak kembali ke turnamen internasional.  Vita lebih dibutuhkan di pelatnas daripada klub untuk berbagi pengalaman kepada pemain disini," tutur Yoppy.