LSI Dilarang, PT LI Gelar Indonesia Super Competition

By Kukuh Wahyudi - Sabtu, 16 Januari 2016 | 19:29 WIB
Pertemuan klub Indonesia Super League (ISL) (Kukuh Wahyudi/BOLA)

Pertemuan PT Liga Indonesia dengan 18 klub Liga Super Indonesia menelurkan terobosan baru yang bisa digelar pada rentang waktu 2016.

Berdasarkan penolakan BOPI memberikan rekomendasi penyelenggaraan Liga Super Indonesia 2016, pertemuan itu memutuskan bahwa PT LI dan klub yang notabane pemilih saham mayoritas PT LI akan menggelar ajang jangka panjang yang bukan properti PSSI.

"Terobosannya harus menggulirkan kompetisi non LSI meskipun formatnya LSI, yaitu Indonesia Super Competition. Tapi nanti bisa berganti nama tergantung sponsor," kata CEO PT Liga Indonesia.

Menurut Joko, ajang itu nantinya berjalan tanpa kendali PSSI yang diartikan sebagai event independen. Cara ini diambil untuk menghindari peraturan BOPI yang mengharamkan segala properti PSSI, termasuk LSI, bergulir.

"Kami sangat setuju dengan keputusan itu. Kami butuh ajang yang panjang agar bisa menjual ke sponsor," kata Yabes Tanuri, Direktur Utama Bali United.

Bagi Joko, situasi ini memang tidak mudah. Di samping ada kesulitan administrasi penyelenggaraan, ada catatan penting klub menyangkut keuangan.