Penulis Novel Paulo Coelho Terima Hadiah Kostum Steven Gerrard

By Nugyasa Laksamana - Minggu, 13 Maret 2016 | 14:51 WIB
Gelandang legendaris Liverpool, Steven Gerrard, merayakan gol yang dia cetak ke gawang Leicester City dalam pertandingan Premier League di Stadion King Power, Leicester, Inggris, 2 Desember 2014. (SHAUN BOTTERILL/GETTY IMAGES)

Paulo Coelho, penulis novel "Sang Alkemis" mendapatkan kejutan spesial. Kostum Liverpool bertanda tangan Steven Gerrard dikirimkan seorang penggemar untuknya.

Coelho merupakan penulis asal Brasil yang kini menetap di Jenewa, Swiss. Karya dia "Sang Alkemis" telah diterjemahkan ke dalam 80 bahasa. Buku-buku dia total sudah terjual 200 juta eksemplar.

Alan Field yang tinggal di Liverpool merupakan salah seorang penggemar Coelho. Dari akun @alfield01, terlihat dia bersedia jalan 800 kilometer demi bertemu Coelho.

Saking mengidolakan Coelho, Field lantas mengirimkan kostum Liverpool bernama punggung Gerrard, lengkap dengan tanda tangan di atas nomor 8.

"Hadiah kejutan pagi ini," kicau Paulo Coelho di akun Twitter miliknya, Jumat (11/3/2016).

Rupanya, pemberian kostum Liverpool oleh penggemar Coelho diprotes oleh penggemar lainnya. Rahim Kassam, seorang pencinta Manchester United, mengaku patah hati mengetahui penulis favoritnya mendapatkan jersey dari klub rival Setan Merah.

Coelho memang tidak menjelaskan klub mana yang didukungnya. Namun, laiknya orang Brasil, penulis kelahiran Rio de Janeiro itu juga menyukai sepak bola.

Pada Piala Dunia 2006, dia menulis surat kepada Presiden FIFA saat itu, Sepp Blatter. yang mengatakan sepak bola merupakan alat untuk mempersatukan dunia.

"Ini merupakan Piala Dunia pertama saya dan langsung memberikan kesan. Kendati pertandingannya begitu serius, saya melihat sepak bola bisa menyatukan dunia," tulis Coelho.

Coelho pada saat itu menjadi tamu undangan Blatter untuk menyaksikan pembukaan Piala Dunia 2006. Bagi Coelho, itu adalah untuk kali pertama dirinya menyaksikan langsung kompetisi sepak bola terakbar di dunia.

Lantaran tinggal di Swiss, Coelho juga mendukung tim asal negara tersebut. Pada Piala Eropa 2012, dia menilai sepak bola tak ubahnya kehidupan, satu kesempatan bisa mengubah segalanya.