LAMONGAN, JUARA.net – Pelatih kiper Persela Lamongan, Benny van Breukelen sangat berharap agar Indonesia Soccer Championship (ISC) bisa berjalan. Dia ingin para elit politik tak egois sehingga agena sepak bola negeri ini kembali normal.
Benny ingin ISC jalan dengan lancar sesuai yang diharapkan oleh insan sepak bola nasional. Untuk itu, pria berdarah Indonesia-Belanda ini sangat mengharapkan kebesaran hati para elit politik dan semua pejabat yang bisa menentukan nasib sepak bola Indonesia.
”ISC sudah di depan mata, kami sudah mulai berlatih. Tolong, jangan sampai nantinya apa yang telah kami siapkan ini kembali menjadi sia-sia lantaran perbedaan di antara para elit politik serta para pejabat sepak bola nasional. Karena semua ini ujung-ujungnya rakyat yang jadi korban,” ucap Benny seusai latihan Persela di Stadion Surajaya, Lamongan, Rabu (16/3/2016).
Benny adalah salah satu dari sekian banyak korban atas dibekukannya PSSI yang membuat insan sepak bola nasional kelimpungan. Mereka menganggur karena tidak adanya aktivitas kompetisi yang jelas.
Mantan pelatih kiper timnas U-23 ini mengaku bahwa dirinya menerima uang dari sepak bola delapan bulan lalu. Kala itu, ia jadi bagian staf kepelatihan Indonesia U-23.
”Itulah gaji terakhir saya. Setelah itu, saya tidak mendapatkan pemasukan lagi. Akibatnya, saya harus menguras dana cadangan baik yang saya simpan maupun yang ditabung istri,” ujarnya.
”Pokoknya, saya sudah habis-habisan, makanya kalau sampai ISC ini kembali dibubarkan tak tahulah nasib kami,” tutur pria kelahiran Medan 4 Mei 1963 ini.
[video]https://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4804064999001&preload=none[/video]