Ketua The Jakmania: Operator Liga Harus Dievaluasi

By Ferril Dennys Sitorus - Selasa, 17 Mei 2016 | 19:44 WIB
Ketua The Jakmania, Richard Achmad Supriyanto. (Dok. KOMPAS.com)

Suporter Persija Jakarta, Jakmania, terus mengupayakan agar kematian salah satu anggotanya, Muhammad Fahreza (16), dapat diusut tuntas.  

Ketua Jakmania Richard Achmad Supriyanto, Selasa (17/5/2016), mendatangi Mabes Polri dalam rangka mengawal investigasi internal yang dilakukan Polri atas dugaan penganiayaan oleh anggota polisi, yang menyebabkan Fahreza meninggal.

Richard juga menyebut, panitia dan operator liga perlu melakukan evaluasi. Sebab, menurut dia, pertandingan Persija melawan Persela di Gelora Bung Karno, Jumat (13/5/2016), sempat ricuh sehingga menyebabkan Fahreza terluka parah.

"Pertandingan kan jam 9 malam. Nah ini harusnya dievaluasi apakah layak dan aman menggelar pertandingan jam segitu," kata Richard saat dihubungi, Selasa (17/5/2016).

Richard menyebut PT Gelora Trisula Semesta selaku penyelenggara, perlu melakukan evaluasi karena Fahreza meninggal di sekitar arena pertandingan.

Selain mendatangi Mabes Polri, Richard berencana menemui Komisi III DPR, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) agar kasus ini menjadi perhatian publik.

"Pokoknya jangan sampai ini terulang lagi," kata Richard.

Adapun laga Persija melawan Persela dalam Kejuaraan Sepak Bola Torabika dijaga oleh 3.874 personel gabungan dari kepolisian, TNI, dan Satpol PP.

Fahreza terluka parah setelah diduga dipukul oleh anggota polisi, yang sedang menangani penonton rusuh, yang memaksa masuk arena pertandingan ketika itu.

Polda Metro Jaya pun sudah menerjunkan tim dari Divisi Profesi dan Pengamanan untuk melihat ada tidaknya pelanggaran disiplin oleh anggota kepolisian. (Nibras Nada Nailufar)

[video]https://video.kompas.com/e/4894954418001_ackom_pballball[/video]